[Trip] Candi Gunung Kawi Tampak Siring Bali


Meskipun saya sudah beberapa kali ke Bali, ada beberapa lokasi yang saya ingin sekali kunjungi tapi belum juga terlaksana, salah satunya mblusukkan ke Candi Gunung Kawi di Tampak Siring, Gianyar. Inget ya teman-teman, ini bukan Gunung Kawi di Jawa Timur yang terkenal sebagai tempat pesugihan πŸ˜‰ tapi ini Candi Gunung Kawi di Bali yang terkenal sebagai tempat persemayaman Raja Udayana.

plang wisata Gunung Kawi di Tampak Siring
plang wisata Gunung Kawi di Tampak Siring

Awalnya saya ingin mengajak beberapa teman jalan-jalan ke sana. Tapi rupanya tidak ada yang berminat mblusukkan ke daerah utara sejauh itu. Jadi, saya beranikan diri mblusukkan ke Tampak Siring naik motor, sendirian! πŸ˜‰

Dari arah Kuta, saya pilih lewat Ngurah Rai bypass ke utara, pokoknya hanya ada satu jalan, asal kecepatannya sekitar 80-90km per jam, ga lama kemudian sampailah di Pasar Sukowati πŸ˜‰

Sesampai di Sukowati, saya blank ga tau arah. Hanya bermodal tanya sana sini, saya meluncur ke Ubud. Sampai di Ubud, saya melewati Museum Blanco, sempat terpikir untuk berhenti tapi motor saya lajukan untuk tetap mencapai Candi Gunung Kawi. Fokus fokus fokus! πŸ˜‰

Memasuki wilayah Tampak Siring, saya menemukan Museum Dr. Ir. Soekarno yang tampak megah, tapi saya tetap melaju ke utara karena hari yang mulai bergerimis.

1 km sebelum kompleks Istana Presiden Soekarno di Tampak Siring yang sangat terkenal itu, di kanan jalan ada sebuah tempat wisata yang sangat terkenal bagi turis luar negeri karena di jadikan salah satu setting film berjudul “The Fall”.

The Fall (2008) adalah sebuah film drama petualangan fantasi yang diperankan Catinca Untaru dan disutradarai oleh Tarsem Singh. Film ini ber-setting banyak tempat-tempat indah di dunia, semisal Afrika Selatan, Italia, Namibia, India, Argentina, Fiji, Praha, Turki, Mesir, China, Bolivia, Kamboja, Prancis, Spanyol, dan tentu saja Indonesia.

Tidak tahu juga apa yang melatarbelakangi pemilihan setting di Gunung Kawi, hanya saja semenjak itu, Candi Gunung Kawi menjadi salah satu destinasi wisata favorit bagi bule.

Buat saya, Candi Gunung Kawi menjadi unik karena candi ini lebih mirip dengan bangunan suci di India daripada candi di Indonesia pada umumnya. Kemiripan ini bukan pada bentuknya, tapi bagaimana membuatnya.

Di India yang gersang, bangunan suci pada umumnya ada pada bukit-bukit atau gunung-gunung berkapur yang kemudian di pahat dan menjadi tempat ber-sembahyang.

Sedangkan di Indonesia, stupa ataupun batu-batu diukir terlebih dahulu kemudian baru di susun menjadi Candi megah, selayaknya candi-candi di Jawa.

Itulah sebabnya candi unik ini bernama Kawi, yang bermakna pahatan. Karena candi ini dipahat pada bukit berkapur.

Gunung Kawi
Gunung Kawi

Beberapa lokasi wisata di Bali yang kita kenal hingga hari ini, dibangun pada jaman Raja Udayana sebagai salah satu raja besar di Pulau Bali.

Kisah tentang Raja Udayana ini jika kita runut, terkait dengan kisah Raja-Raja di Jawa.

Udayana sendiri, beliau mempersunting Mahendradatta, adik dari Sri Dharmawangsa Teguh Anantawikrama Tunggadewa yang kerajaannya berkuasa di Jawa Timur.

Dari pernikahan ini, Udayana memiliki 3 orang putra, yaituΒ yang pertama adalah Sri Airlangga –yang kelak menjadi Raja Kahuripan–, yang kedua adalah Sri Wardhana Marakata Pangaja Tungadewa –menjadi raja menggantikan ayahandanya–, dan yang ketiga adalah Sri Anak Wungsu –naik tahta menggantikan kakaknya–.

Setelah wafat, kekuasaan dipegang oleh Sri Maharaja Sri Walaprabhu.

Setelah itu sejak tahun 1088, kekuasaan dijalankan oleh putri Sri Anak Wungsu yaitu Ratu Sakalindhu Kirana (1088-1101), dengan gelar Paduka Sri Maharaja Sri Sakalindu Kirana Sana Guna Dharma Laksmi Dhara Wijaya Utunggadewi atau Paduka Sri Maharaja Gon Karunia Pwa Swabhawa Paduka Sri Saksatnira Harimurti Jagatpalaka Nityasa. Beliau merupakan raja putri yang pertama di Bali.

“Kekerabatan” antara Jawa dan Bali ini bisa kita rasakan dari bahasa yang umumnya digunakan pada kasta Brahmana, yang lebih nampak seperti bahasa jawa kuno-nya orang Jawa yang tinggal di keraton.

Candi Kawi sendiri dibangun dengan tujuan yang lebih mirip dengan candi-candi di Jawa Timur, dibandingkan candi-candi di Jawa Tengah. Candi Kawi “dipercaya” sebagai tempat persemayaman dari Raja Udayana dan keluarganya. Hal ini mirip dengan tujuan dibangunnya candi-candi di daerah Jawa Timur, yang umumnya digunakan sebagai tempat persemayaman dari raja-raja.

Makna persemayaman di Candi bukan berarti bahwa candi ini dijadikan sebagai tempat menguburkan badan atau abu dari Sang Raja dan keluarganya, tapi lebih sebagai makna simbolis, biasanya yang dikuburkan malah beberapa barang kesayangan Sang Raja semasa hidup .

Biasanya tempat persemayaman berupa candi seperti ini, dibangun khusus untuk raja tertentu, sebagai tempat bagi keturunan kerajaan dan rakyat melakukan penghormatan kepada Sang Raja.

Mungkin karena itu, di Indonesia bangunan seperti ini dinamakan candi, berasal kata dari candika yang lebih mengarah ke Dewi Durga sebagai dewi kematian. Ini berbeda dengan candi di Jawa Tengah yang biasanya dibangun murni sebagai tempat ibadah saja.

Yang khas dari tempat persemayaman Candi Gunung Kawi adalah lokasinya yang benar-benar tenang, diawali dengan hijaunya sawah berbentuk teras siring dan kemudian merasakan dinginnya Sungai Pakerisan membuat setiap pengunjung betah berlama-lama di sini.

Di Gianyar, ada juga cerita rakyat tentang Kebo Iwa. Kebo Iwa digambarkan sebagai seseorang yang sangat sakti dan mampu membangun kompleks Candi Kawi hanya dalam sehari semalam. Cerita ini mengingatkan saya pada Bandung Bondowoso, rupanya orang Indonesia sejak jaman dahulu memang suka sekali sistem belajar SKS ya, Sistem Kebut Semalam! Nyahaha.

Tiket masuk ke kompleks Candi Kawi 15ribu per orang, jika kalian ke sana saya sarankan untuk sarapan dan sedikit pemanasan, karena di kompleks Candi Kawi kalian bakal menaiki tangga sebanyak 315 anak tangga. Jangan lupa bawa sebotol air mineral, karena dijamin bakal kehabisan nafas!

Tapi jangan khawatir, pengorbanan kalian sepadan kok saat menemukan lokasi yang supeerrr keren ini! πŸ˜‰

This slideshow requires JavaScript.

–Selamat Jalan-Jalan–

Tulisan Terbaru:

Advertisement

2 thoughts on “[Trip] Candi Gunung Kawi Tampak Siring Bali

monggo silahkan nyinyir disini ;-)

Please log in using one of these methods to post your comment:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.