Semua orang yang pernah ke Bali, pasti pernah “mampir” ke Garuda Wisnu Kencana Cultural Park atau yang biasanya disebut GWK. Ini bisa dibuktikan dengan banyaknya teman yang memamerkan photo mereka berpose di GWK dan memasangnya di pesbuk ataupun twitter 😉
Kebetulan kali ini, hotel tempat saya menginap terletak di Kuta, jadi saya putuskan usai check in, saya pun langsung melaju ke GWK untuk menonton tari kecak. Tiket masuk GWK terakhir saya ke sana sebesar 30ribu rupiah per orang, harganya bisa jauh lebih murah kalo kita datang sebagai rombongan.

Selesai menonton tari kecak, iseng-iseng saya jalan-jalan ke Wisnu Plaza dan ambil beberapa photo. Nyeeehhh meski saya sudah beberapa kali datang ke tempat ini, tapi ini adalah pertama kali-nya saya mblusukkan malam-malam di tempat ini, sendirian! 😉

Beruntungnya, pas malam saya datang, saya bertemu dengan anak-anak SMA Pekalongan yang sedang studi tour, jadi nyaaa rameeeee! 😉

GWK ini terletak di bagian selatan Pulau Bali, jaraknya ga terlalu jauh dari Denpasar atau Kuta, cukup lewat Ngurah Rai bypass ke arah bandara, lalu melewati kampus Udayana, nah GWK terletak ga jauh dari kampus Udayana, tepatnya di bukit Unggasan.
Areal Garuda Wisnu Kencana Cultural Park yang terletak di ketinggian 146 meter di atas permukaan tanah atau 263 meter di atas permukaan laut membuat tempat ini menjadi lokasi yang tepat untuk mendapatkan view yang keren!


Patung Wisnu, sebagai titik pusat dari Wisnu Plaza, dikelilingi oleh air mancur dan air sumur suci di dekatnya yang katanya tidak pernah kering bahkan pada musim kemarau.
Lokasinya yang berada di tanah tinggi (di atas bukit) tapi memiliki sumber air yang tak pernah kering meski di musim kemarau ini diyakini warga lokal sebagai tempat yang suci.
Karena itu Parahyangan Somaka Giri yang terletak di sebelah patung Wisnu, dipercaya oleh warga lokal sebagai tempat dengan kekuatan magis yang kuat untuk menyembuhkan penyakit dan meminta hujan.
Seingat saya, di pura tempat air sumur suci ini juga digunakan untuk memuja Dewi Gangga, yang identik dengan kesuburan.

Berdasarkan informasi yang saya dapatkan, di areal Garuda Wisnu Kencana Cultural Park ini, direncanakan akan berdiri patung Dewa Wisnu berukuran raksasa yang sedang menunggangi tunggangannya, Garuda, dengan tinggi 75 meter dan lebar 60 meter, jika ini sudah terwujud, konon patung ini bakal jadi patung yang lebih besar dari Patung Liberty, keren yaks!


Pernah ngebayangin ga, bakal ada patung setinggi 75 meter dan terletak diatas bukit dengan ketinggian 263 meter di atas permukaan laut. So nantinya GWK bakal terlihat dari radius 20 km, kira-kira ya bakal terlihat dari Kuta, Sanur, dan Nusa Dua. Tapi kapan yaks? 😉
Sayangnya, setelah berkali-kali datang ke GWK, patung-patung ini belum juga selesai. Info terakhir kedua tangan Patung Wisnu sedang dalam proses pembuatan.
Meski begitu, kita semua sangat men-support agar I Nyoman Nuarta –seniman dan arsitek utama pembuatan Garuda Wisnu Kencana Cultural Park– agar segera menyelesaikan pembuatan patung ini. Rasanya dah ga sabar pingin ngelihat hasil akhirnya 😉

Setelah lelah berkeliling, menuju pintu keluar saya melewati tempat penjualan beberapa souvenir khas GWK. Berhubung saya tidak ingin berbelanja, saya pun melaju langsung ke kantin dekat tempat parkir, untuk sekedar duduk menunggu jemputan.
Dari kantin ini, pemandangan sekeliling bukit Unggasan di kala malam jadi mengingatkan saya pada pemandangan bukit Bintang di Jogja. Sambil menunggu jemputan, saya pun menikmati malam penuh bintang di GWK lewat teropong yang koinnya bisa ditukarkan di kantin sebelahnya. Haisshhh, Bali is so romantic 😉
–Selamat Jalan-Jalan–
Tulisan Terbaru:
- Saya Belajar Menulis (Lagi)
- Menghirup Wangi Kopi Maison Daruma Roastery
- Tidak Hanya Sukses, Balkonjazz Festival 2019 Membuka Mata Dunia Keberadaan Balkondes
- Rainforest World Music Festival 2019 Hadir Lagi!
- 360 Dome Theatre, Destinasi Wisata Instagramable sekaligus Edukasi di Jogja
- Hipnotis Madihin dan Baju Berkulit Kayu di Festival Wisata Budaya Pasar Terapung 2018
- Menyusuri Romantisme Venesia dari Timur
- The Kingdom of Balkanopolis di panggung Rainforest World Music Festival 2018
- Gelombang Dahsyat At Adau di Rainforest World Music Festival Kuching 2018
- Semerbak Wangi Rainforest World Music Festival Kuching Sarawak
- Merayakan Musik di Rainforest World Music Festival Kuching Sarawak