November telah datang. Hujan setiap pagi telah membangunkan bunga-bunga untuk mekar. Melarutkan debu-debu dalam belaian embun. Menyisakan halaman rumah yang ranum oleh aroma tanah. Dan membiarkan sisa hujan semalam, menggigilkan kita dalam pelukan rindu.
Siapa yang tak jatuh cinta pada November? Dia yang telah menyampaikan rindu-rindumu pada kuncup bunga, pada aroma tanah, dan menjadikan hujan serupa dengan tembang cinta.
(November 07, 2011).
Tulisan Terbaru:
- Saya Belajar Menulis (Lagi)
- Menghirup Wangi Kopi Maison Daruma Roastery
- Tidak Hanya Sukses, Balkonjazz Festival 2019 Membuka Mata Dunia Keberadaan Balkondes
- Rainforest World Music Festival 2019 Hadir Lagi!
- 360 Dome Theatre, Destinasi Wisata Instagramable sekaligus Edukasi di Jogja
- Hipnotis Madihin dan Baju Berkulit Kayu di Festival Wisata Budaya Pasar Terapung 2018
- Menyusuri Romantisme Venesia dari Timur
- The Kingdom of Balkanopolis di panggung Rainforest World Music Festival 2018
- Gelombang Dahsyat At Adau di Rainforest World Music Festival Kuching 2018
- Semerbak Wangi Rainforest World Music Festival Kuching Sarawak
- Merayakan Musik di Rainforest World Music Festival Kuching Sarawak
Aqu di Jkt ini masih belum menemukan bau tanah ituu….
Aqu disini masig belum menjumpai segernya bebungaan itu…
š¦
how pitty u are?
Hujan di bulan november.. š
di Bandung, hujan mengundang sampah-sampah bangkit dari kuburnya…
sampah masyarakat atau sampah yg lain? huaha
anggrek putihnya.. heemmm. Baunya,, heemm.. š
huaha, u must be like it!