Saya mendengar berita ini pertama kali di pesbuk. Memang beberapa tahun terakhir ini, saya sangat jarang sekali membuka pesbuk. Sehingga tidak terlalu lagi update kisah teman-teman sekolah dan kuliah.
Entah kenapa, beberapa hari yang lalu, saya iseng membuka pesbuk. Dalam kotak pesan, tersimpan berita mengejutkan ini. Pesan ini dikirimkan awal April, tapi baru beberapa hari yang lalu saya membacanya. Maaf, beribu-ribu maaf. Hiks ;-(
Pesannya sangat singkat. Hanya mengabarkan kalo sahabat kami tercinta, mas Supriyanto, meninggal dalam kecelakaan sepeda motor di Klaten. Si pengirim pesan –Erna—juga belum jelas kejadiannya. Yang dia tau, mas Supri meninggal di lokasi kejadian. Sedangkan istrinya mas Supri masih di rawat inap di Rumah Sakit Klaten.
Akhirnya, berdasarkan berita ini, saya kembali mengontak teman-teman kuliah dan sepakat untuk melayat bersama dan menyatakan rasa belasungkawa kami (meski terlambat).
Sudah dua malam ini, saya uprek-uprek mbah google dan mencari berita kecelakaan mas Supri, tapi sayang hingga tulisan ini saya publish, saya belum juga menemukan berita kecelakaan motor tersebut. Mungkin teman-teman ada yang berkenan membantu saya mencari link beritanya?
Satu-satunya yang bisa saya temukan terkait berita meninggalnya mas Supri hanya dari Pendidikan Profesi Apoteker UII.
Saya sendiri, pertama kali mengenal mas Supri di kampus Pascasarjana UGM. Kami satu kelas di Program Magister Hukum Kesehatan UGM. Dalam banyak kesempatan, kami selalu mendapat tugas kelompok belajar yang sama. Saya ingat sekali, kami dulu sering mengangkat permasalahan Keamanan Pangan dan Obat sebagai bahan diskusi yang menarik di kelas.
Mas Supri itu orang yang sangat cerdas, dia salah satu lulusan terbaik dari Farmasi UGM. Selain menjadi apoteker, dia juga menjabat sebagai Staff BPOM DIY bagian intel (semacam itulah). Dari dirinya, kami sekelas mendapat banyak info rahasia terkait mafia obat-obatan di Indonesia. Dari mas Supri juga kami (kaum wanita) mendapatkan banyak pelajaran membedakan mana kosmetik yang baik dan mana kosmetik yang berbahaya.
Di kelas, kami lebih sering menyebut mas Supri sebagai “Pak Ustadz”. Diantara diskusi-diskusi panas dikelas, terutama kami para perempuan yang bawel, mas Supri-lah yang paling sering menenangkan kami untuk tidak emosional. Huaha. Kalo inget jaman itu, saya pingin ketawa tapi juga pingin nangis mengenangnya 😉 Benar-benar kenangan tak terlupakan!
Saya tidak tahu bagaimana dengan teman-teman yang lain. Tapi sebagian besar dalam hidup saya, saya selalu berkonsultasi dengan mas Supri tentang pilihan-pilihan yang mesti saya buat. Mas Supri seorang kakak dan teman yang selalu punya nasehat-nasehat yang bikin adem hati. Thanks mas 😉
Jabatan terakhir mas Supri adalah Kabid. Advokasi Ikatan Mediator Kesehatan Indonesia periode 2009-2014, Wakil Ketua I Ikatan Apoteker Indonesia PD DIY periode 2009-2013, dan Dosen Program Studi Profesi Apoteker UII pengampu mata kuliah Etika dan Undang – Undang Kefarmasian.
Almarhum Mas Supri dimakamkan pada hari Sabtu 7 April 2012 jam 13.00 WIB di pemakaman umum Sukoharjo, meninggalkan seorang istri dan sepasang putra putri. Almarhum meninggal dalam usia yang sangat muda yaitu 39 tahun dalam sebuah kecelakaan motor di Klaten.
Sebagai sahabat, kami mendoakan agar almarhum mas Supri khusnul khotimah, mendapatkan tempat terbaik disisi-Nya dan diampuni segala kesalahannya. Bagi keluarga yang di tinggalkan semoga diberi kekuatan dan ketabahan. Dan bagi semua handai taulan, kami sekeluarga besar mohon dibukakan pintu maaf setulus-tulusnya atas kesalahan yang pernah almarhum lakukan baik sengaja maupun tidak sengaja. Semoga Allah SWT membalas segala kebaikan kita. Amien Amien Ya Robbal Allamin.
*dari kami yang berdukacita: Ni Ketut Mendri, Erna Fajaryanti, Shalahudden Syah, Pipit Damayanti, Nusye Kusuma Indah Jayanti, dan Melati Shakyakirty.
*foto diambil di ruang kelas kami, sekitar tahun 2006 dengan hape Nokia 7610. Maaf, jika kualitas gambar tidak terlalu baik.
Tulisan Terbaru:
- Saya Belajar Menulis (Lagi)
- Menghirup Wangi Kopi Maison Daruma Roastery
- Tidak Hanya Sukses, Balkonjazz Festival 2019 Membuka Mata Dunia Keberadaan Balkondes
- Rainforest World Music Festival 2019 Hadir Lagi!
- 360 Dome Theatre, Destinasi Wisata Instagramable sekaligus Edukasi di Jogja
- Hipnotis Madihin dan Baju Berkulit Kayu di Festival Wisata Budaya Pasar Terapung 2018
- Menyusuri Romantisme Venesia dari Timur
- The Kingdom of Balkanopolis di panggung Rainforest World Music Festival 2018
- Gelombang Dahsyat At Adau di Rainforest World Music Festival Kuching 2018
- Semerbak Wangi Rainforest World Music Festival Kuching Sarawak
- Merayakan Musik di Rainforest World Music Festival Kuching Sarawak
pacarkecilku 