Gara-gara beberapa waktu lalu nyobain Koki Joni Pasta dan Turkey yang diolah bersama daging kalkun. Saya dan Chandra jadi iseng-iseng berburu kuliner Kalkun di Jogja. Dan akhirnya kami menemukan ini, Warung Kalkun Jogja. Alamat resminya di jalan Kyai Haji Ahmad Dahlan no.19. Letaknya di deretan bank BNI besar deket km.0, atau di sebrang jalan PKU Muhammadiyah.

Lantas kenapa Warung Kalkun perlu dicoba?

Secara pribadi, saya mencoba kuliner Kalkun karena unik saja. Di Jogja, jarang sekali ada tempat kuliner kalkun. Jadi ga ada salahnya untuk mencoba menu ini. Kalkun lebih familiar dengan perayaan Thanksgiving bagi orang Amerika. Makanya, biasanya yang lebih suka ber-kuliner di Warung Kalkun adalah bule-bule yang tinggal di Jogja. Kalkun termasuk makanan mahal, karena pemeliharaan kalkun sendiri lebih sulit daripada pemeliharaan unggas yang lain.

Kalkun, merupakan makanan yang jauh lebih sehat daripada ayam, bebek, burung dara, burung puyuh, dan semacamnya. Daging kalkun rendah lemak dan rendah kolesterol, dan rasanya lebih mirip ayam kampung yang super delicious itu.

Ada beberapa menu andalan di sini. Rica-rica Kalkun, Sop Kalkun, Kalkun Goreng, Kalkun Panggang, Mie Kalkun, Kalkun BBQ. Selain itu, tempat makan ini juga menyediakan minuman special seperti Stup Jambu, Markisa, Markola, Wedang Tape, dan lain-lain.

Yuks, kita bahas satu persatu 😉

Menu pilihan saya adalah Rica-Rica Kalkun. Alasannya sih sepele. Di buku menu, selain tertulis daftar harga, juga tertulis warning bahwa rica-rica yang di sediakan sangat pedas. Jadi tidak disarankan bagi orang yang alergi pedas. Wahhh, membaca warning semacam ini, jiwa saya malah terpanggil untuk memesan. Padahal, mas waiter udah meyakinkan kalo rica-rica-nya sangat pedas. Tapi saya tetep keukeuh pesan!

Rica-Rica Kalkun seporsi harganya 10ribu. Lantas bagaimana rasanya? Ya ampyuuun! Mas waiter-nya memang ga bohong. Rasanya bener-bener pedesss! Lidah saya sampe terbakar gara-gara menu rica-rica. Top Markotop! Kalo kalian penggila rasa pedas. Saya sarankan untuk mencoba Rica-Rica Kalkun. Pedesnya Nyozzz!

Menu pilihannya Chandra adalah Kalkun Goreng. Sedangkan Pink memesan Kalkun Panggang. Seporsi harganya sama, 18ribu. Soal rasa? Menurut saya, rasanya hampir sama. Kalkun-nya dibacem dulu sebelum di goreng/ di panggang. Jadi rasa ga jauh beda. Letak pedesnya ya ada pada sambelnya yang sengaja dibuat nyozzz.

Mas waiter-nya menyebut menu Kalkun mereka dengan Javanesse Taste. Ternyata kalkun bacem-nya lah yang dimaksud. Kalo dilogika, iya ya. Mana ada bule masak kalkun dengan style di bacem. Huehehee 😉

Kekurangan dari Warung Kalkun Jogja adalah tempatnya sangat sempit. Hampir terlewat mata jika tidak benar-benar mencarinya. Duduk pun susah untuk menikmati menu-nya karena hanya terdiri dari beberapa kursi. Untung, pas saya datang, kondisi Warung Kalkun Jogja sedang sepi. Ga bisa dibayangkan, kalo saya datang pas pengunjung sedang ramai. Bisa dipastikan, saya ga kebagian tempat duduk!

Overall, makanan di Warung Kalkun Jogja direkomendasikan buat dicoba bagi kalian yang hobby ber-petualang kuliner. Taste yang enak dengan harga yang tidak terlalu mahal. Dan ssttt, satu lagi rahasia, buat kalian yang memiliki golongan darah AB, makan daging Kalkun jauh lebih sehat lho, daripada makan daging unggas yang lain. Ayo diet! Hihihi 😉

Salam kluk kluk kluk!

Tulisan Terbaru:

• Saya Belajar Menulis (Lagi)
• Menghirup Wangi Kopi Maison Daruma Roastery
• Tidak Hanya Sukses, Balkonjazz Festival 2019 Membuka Mata Dunia Keberadaan Balkondes
• Rainforest World Music Festival 2019 Hadir Lagi!
• 360 Dome Theatre, Destinasi Wisata Instagramable sekaligus Edukasi di Jogja
• Hipnotis Madihin dan Baju Berkulit Kayu di Festival Wisata Budaya Pasar Terapung 2018
• Menyusuri Romantisme Venesia dari Timur
• The Kingdom of Balkanopolis di panggung Rainforest World Music Festival 2018
• Gelombang Dahsyat At Adau di Rainforest World Music Festival Kuching 2018
• Semerbak Wangi Rainforest World Music Festival Kuching Sarawak
• Merayakan Musik di Rainforest World Music Festival Kuching Sarawak