Ada oleh-oleh cerita kuliner dari acara Pasar Kangen Jogja 2012, yaitu Kopi Jo π

Kemaren sabtu, setelah dari pagi ngubek-ngubek Pasar Kangen Jogja, saya memilih Kopi Jo sebagai klimaks dari kenikmatan pasar yang isinya orang kangen-kangenan.
Saya dan Chandra sengaja memilih hari yang telah gelap untuk menikmati kopi ini. Stand Kopi Jo cukup unik. Dia menciptakan karakter yang beda, mulai dari tempat berjualan dari kayu besar, lalu memasak kopi dan teh di gerabah tanah liat dengan tungku penuh arang, dan menggunakan cangkir-cangkir dari seng sebagai bagian dari perjamuan.

Karena saya penyuka kopi, tentu saja hukumnya wajib mencoba secangkir Kopi Jo. Aroma kopi yang wangi benar-benar memabukkan saat kopi yang panas mulai saya tiup untuk menyruputnya.
Soal campuran rasa, pass! Pahitnya kopi ngena banget di lidah. Nah ini baru kopi enak, kesan saya pada pandangan pertama.
Yang jadi kekurangan dari kopi ini adalah kopi ini di campur creamer. Sebenarnya sich bukan masalah besar. Tapi sayangnya, saya itu bukan penyuka creamer yang di campur pada kopi. Jadi khusus buat saya, creamer pada kopi adalah sebuah nilai minus yang mengurangi kesedapan kopi. Huehehe.
Dari yang saya baca pada beberapa blog yang lain, Kopi Jo selain mencampurkan creamer juga memasukkan coklat,susu kental manis dan rum π Ga tau juga bener ato ga tuh komposisinya. Soalnya pas kemaren tanya-tanya, si penjualnya cuman bilang, “resep rahasia, mbak!”.

Selain kopi, ada juga yang saya coba di tempat ini, yaitu teh. Nah, yang ini recommended banget buat di coba. Maknyuzzz.
Cara memasaknya sama, di masak diatas gerabah dengan tungku memakai arang yang membara dan di seduh di gelas-gelas seng. Teh nya campuran dari tiga teh yang berbeda, yang konon kata mas penjualnya, di beli langsung di Singapore. Duh jauhnyaaaa!
Soal komposisi karena dibilang rahasia, maka saya tebak-tebak buah manggis saja ya. Kira-kira tehnya dicampur dengan coklat dan jahe. Saya ga yakin apakah tehnya juga diberi creamer, susu kental manis, dan rum. Yang pasti, ada yang terasa hangat dari minumannya. Barangkali itu berasal dari campuran jahenya. Meski saya lebih suka jika tehnya dicampur mint, tapi beneran saya suka banget rasa teh yang ini. Top Markotop!!!

Yang bikin saya rendevouz ke jaman tempo doeloe adalah cangkir seng yang digunakan untuk menyajikan kopi. Jadi inget pilem-pilem jadul bersetting China atau pilem jaman Komunis di masa perang. Biasanya cangkir macam ini selalu turut ambil bagian sebagai properti menggambarkan kelas menengah ke bawah. Jadi inget juga pas di Tung Chung Hongkong, saya mendapatkan gelas seng macam ini di salah satu Toko Teh π
Sayangnya Kopi Jo ga punya lapak. Jadi saya ga bisa tiap hari menikmati tehnya yang maknyuzzz ini. Kopi Jo hanya buka lapak di event-event kayak Pasar Kangen Jogja ini.
Beruntungnya, Chandra dengan pede-nya ngajak kenalan mbak Olivia istri dari pemilik Kopi Jo dan minta no hape nya. Chandra request kalo Kopi Jo buka lapak lagi, harap kami di sms pemberitahuannya, biar segera bisa nyerbu.
Bukan itu saja, Chandra juga mendapatkan serbuk teh dari pemilik Kopi Jo sebagai oleh-oleh buat dinikmati di rumah atau dijadikan koleksi. Yeay, hidup Chandra!!! π Huahaha.
Tulisan Terbaru:
- Saya Belajar Menulis (Lagi)
- Menghirup Wangi Kopi Maison Daruma Roastery
- Tidak Hanya Sukses, Balkonjazz Festival 2019 Membuka Mata Dunia Keberadaan Balkondes
- Rainforest World Music Festival 2019 Hadir Lagi!
- 360 Dome Theatre, Destinasi Wisata Instagramable sekaligus Edukasi di Jogja
- Hipnotis Madihin dan Baju Berkulit Kayu di Festival Wisata Budaya Pasar Terapung 2018
- Menyusuri Romantisme Venesia dari Timur
- The Kingdom of Balkanopolis di panggung Rainforest World Music Festival 2018
- Gelombang Dahsyat At Adau di Rainforest World Music Festival Kuching 2018
- Semerbak Wangi Rainforest World Music Festival Kuching Sarawak
- Merayakan Musik di Rainforest World Music Festival Kuching Sarawak
cangkir2 itu sudah susah dicari dipasaran. padahal cangkir itu merajai segala sudut pasar.
aku juga jadi penasaran nyari cangkir2 kayak gitu di pasar. terakhir liat malah pas ke tungchung, tapi adoheeeee rek! ;D
widiihh, mantap tuh kopinya. sayangnya agak sulit juga untuk menikmatinya, ngiler banget dah baca reviewnya.
gw pikir siapa? ternyata pake nickname beda tho? huehehhe.
kopi nya emang uhuy! aku ajah kalo ada event, pengen hunting kopi ini kok π
hahahhaaaa, iya nih… lg pake nick name yg ni. skalian nambahin backlink tuk website. π
wahh, blh tu… ajak2 dong klo mau ngopi barng. pngn nyobain jg. π³
owhhh mau buat naik-in trafik, benar kan? π
hahahhaaa, tau aja. jadi malu nih kk. π
padahal blog ku ga termasuk blog yg traffic nya tinggi.
trafficnya ga tinggi, tapi tulisannya berkualitas tinggi.
wah ini pujian ato sindiran?