Mungkin ini pertama kalinya saya pergi ke sebuah tempat baru, tanpa bertanya pada mbah google, tempat apa saja yang perlu saya kunjungi selama tinggal disana beberapa hari. Hanya meminta tolong pada seorang teman, untuk menceritakan tempat seperti apakah yang akan saya kunjungi. (Tapi tetap terasa kurang buat saya yang disorientasi arah).
Beruntungnya, ditengah ketidaktahuan, saya bertemu dengan beberapa warga lokal yang memang baik hati, mulai dari memberikan saya beberapa petunjuk penting mengenai lokasi-lokasi yang layak dikunjungi sampai meminjamkan motor. Huaha! Jadi mari saya ceritakan tempat-tempat yang sudah saya kunjungi selama disana.
MALL
Selama saya mengunjungi Balikpapan, rasanya kok sepanjang jalan yang saya lalui cuma berisi Mall, mulai dari Mall Balcony, BSB (Mall Balikpapan Super Blok), Mall Balikpapan Baru, Plaza Rapak, Plaza Balikpapan, Plaza Kebun Sayur, dan entah apalagi. Pada dasarnya, saya memang tidak suka Mall, buat saya Mall bagus ya cuma di Jakarta, tapi itu dulu, setelah saya keluar masuk Mall di Singapore, saya kok jadi merasa semua Mall yang ada di Jakarta tampak biasa saja. Huehe. Untungnya, Mall yang ada di Balikpapan berlokasi di pinggir laut, so lumayanlah buat sekedar ngopi sambil cuci mata.
BEKAPAI PARK
Percaya atau tidak, saya menginap di sebuah hotel di belakang Bekapai Park, tapi beberapa hari menginap belum pernah sekalipun saya ikut nongkrong di taman ini. (nongkrong dalam arti duduk lama sambil makan atau ngobrol).
KEMALA BEACH
Saya ingat sekali petunjuk dari teman saya. Katanya pantai terdekat dari hotel tempat saya menginap adalah Pantai Kemala. Setelah beberapa kali bolak balik sebuah jalan panjang bernama jalan Jenderal Sudirman, akhirnya saya menemukan pantai ini. Haduwh, terang saja ini pantai “sulit” ditemukan, lha letaknya di belakang Polda. Mana terpikir di kepala saya!
MONPERA
Sebenarnya ga tau banyak tentang tugu ini. Nampaknya sebuah tugu lambang kemenangan, keterangan yang saya dapat cuma “People’s Sovereignty Monument”. Saya lebih tertarik pada patung di seberang jalan Monpera. Sebuah patung tinggi Jendral Besar Sudirman, membawa tongkat komando, dalam posisi hormat, dengan tulisan “TNI AD KODAM VI MULAWARMAN” di bawahnya.

AUSTRALIAN MONUMENT
Tak jauh dari Monpera, terdapat sebuah boulevard kecil dengan tugu Australian Monument. Konon, sebuah lambang kebanggaan untuk mengenang tentara Australia yang mengusir Jepang. tidak jauh dari monument, terdapat lapangan besar dan sebuah masjid bernama Istiqomah, sederet dengan RS Bhayangkara. Beberapa kali melewati areal ini, jika sore, banyak sekali warga lokal yang duduk-duduk sekedar bercengkerama.
MELAWAI BEACH
Tidak susah menemukan Melawai Beach. hampir di sepanjang Melawai Beach, terdapat banyak sekali penjual makanan sejak sore hingga tengah malam. Di pantai ini, saya bertemu dengan beberapa orang yang memang sengaja datang untuk mem-foto sunset dengan kamera DSCLR. Saya ingat sekali, malam saya makan pisang gapit di Melawai Beach adalah malam dimana terjadinya gerhana bulan. Saya tidak terlalu memperhatikan bulan malam itu. Saya lebih tertarik melihat pulau Babi, pulau Tukung, dan pengamen di sekitaran saya.

PELABUHAN SEMAYANG
Ini adalah pelabuhan yang berulang kali saya lewati jika saya pergi ke Kebun Sayur. Sebenarnya saya juga tidak pernah benar-benar berhenti untuk memperhatikan. Toh bagi saya yang tinggal di tanah Sumatra, pelabuhan bukanlah barang baru. Tapi hidup di tanah orang adalah hal berbeda, apapun yang kau lihat, rasanya menjadi baru. Huehe!
KILANG MINYAK PERTAMINA
Saya ga tau musti menyebutnya apa. Tapi berkali-kali melewati, entah itu pagi-pagi sekali, atau sore atau bahkan malam (lebih sering di malam hari sich!). tempat ini paling keren menurut saya. Saking kerennya, saya bahkan tak sempat memfotonya.
PERUMAHAN PERTAMINA
Teman saya bilang, saya harus melewati tempat ini. Perumahan Pertamina. Sebuah kompleks perumahan yang tertata rapi peninggalan Belanda. tentu saja, saya melewatinya, lha waktu saya tinggal di sana, sedang ada perbaikan jalan, sehingga beberapa ruas jalan ditutup dan harus memutar. Alhasil, saya memang (mau tak mau) mengunjungi kompleks ini.
KEBUN SAYUR
Sebuah pasar Handycraft & Souvenir. Lucunya, saya beberapa kali ke tempat ini. tapi cuma melewati, tidak pernah benar-benar mampir, kecuali di hari terakhir sebelum saya pulang. Karena seseorang menyuruh saya mencari lempok!
BUKIT SOEHARTO
Jika anda bertanya, kenapa namanya Bukit Soeharto. Saya jawab “tidak tahu”. Saya cuma menemukan hutan didalamnya. Dan beberapa tentara yang sedang berfoto-foto narsis di tengah hutan. Duileeeh! Saat saya ke sana sedang ada Festival Nelayan & Petani dengan gambar Bupati Kukar yang begitu besar.
BUKIT BANGKIRAI
Dari arah Balikpapan, bukit Bangkirai terletak sebelum Bukit Soeharto.
KWPLH-SUN BEAR
Ini adalah sebuah “penangkaran” Beruang Madu yang dikelola oleh pemerintah kota Balikpapan. Lucunya dari tempat ini adalah sepanjang jalan, saya bertemu dengan banyak sekali penjual salak pondoh dan juga kebun salak. Nah lho, ini Balikpapan atau Sleman!
BOS (BORNEO ORANG UTAN SURVIVAL)
Beberapa menyebutnya Samboja Lestari. Tapi percayalah, jika anda bertanya pada warga lokal, mereka lebih mengenalnya dengan sebutan BOS. terletak di Samboja, dan masuk wilayah Kukar. Saya ingat sekali, pada saat saya ke sana, saya cuma bertemu dengan satpam di pos penjagaan pertama. dan kemudian dia berkata, “maaf mbak, Anda tidak bisa sembarangan datang ke sini, harus buat janji dulu”. beuh! padahal anda tahu, jalan menuju tempat ini sangat sulit untuk dilalui. eh, jauh-jauh datang, kok cuma dapat jawaban seperti itu.
Tentu saja, saya protes. Saya bilang, “kok saya bisa masuk KWPLH-Sun Bear tanpa harus buat janji, sedang di sini tidak?”. Si satpam (dengan bergaya) berkata, “kami foundation milik luar negeri mbak, sedangkan KWPLH-Sun Bear kan “cuma” milik pemkot”. (Ya ampyuuun, ini satpam di gaji berapa sich sama tuh bule, sampe jadi bergaya gini!). Indonesia oh Indonesia…

PANTAI AMBALAT
Namanya pantai Ambalat. pantainya unik. saat saya datang ke sini. hari sudah agak sore. dan pantai surut hingga hampir setengah kilometer, jadi yang terlihat hanyalah tanah basah, dan diujung cakrawala sana, barulah pantai.

TERITIP CROCODILE FARM
Ini adalah penangkaran buaya (tanpa kata “darat”). Teritip itu nama kampungnya. Berhubung saya takut melihat buaya. Saya ga berlama-lama di sini. Apalagi melihat para buaya yang cuma di pageri kawat setinggi 1,5 m, wah makin degh-deghan melihatnya. Ajaibnya, tempat ini menjual menu: daging buaya, sate, tangkur, minyak, empedu, krupuk, telur, ramuan tangkur!
LAMARU BEACH
Pantai ini jauh lebih ramai dibandingkan Pantai Ambalat. Ciri khasnya adalah banyaknya pohon cemara tinggi di sepanjang pantai, dan juga rumah-rumah makan.
JAPANESE MONUMENT
Tidak berapa jauh dari Pantai Lamaru, terdapat sebuah pemakaman tentara Jepang. Posisinya yang di pinggir pantai terlihat begitu eksotik, apalagi jika dalam kondisi sunrise. Ini tempat yang menakjubkan.

MANGGAR SEGARA SARI BEACH
Pantai Manggar merupakan pantai teramai yang saya kunjungi selama di Balikpapan. Saya bertemu dengan beberapa bus mahasiswa dan anak-anak sekolah yang memang sengaja berlibur ke tempat ini. Konon, tentara Jepang mendarat pertama kali lewat pantai Manggar. Jadi saya membayangkan warga lokal yang sedang bermain banana boat itu adalah sepasukan tentara yang mau menyerang kita, dengan berbikini ria tentunya. Huihi!
MANGGAR FISHERMAN HARBOUR
Tempat ini perlu ditulis karena kampung nelayan ini mengingatkan saya pada banyak hal, terutama pada motor yang saya naiki. huehe!
Jadi, jika suatu saat kalian ke Balikpapan, jangan lupa untuk mengunjungi beberapa destinasi wisata yang telah saya ulas yaaa, rugi kalo dah jauh-jauh datang tapi ga mblusukkan ke tempat yang keren 😉 Selamat Jalan-Jalan!
Tulisan Terbaru:
- Saya Belajar Menulis (Lagi)
- Menghirup Wangi Kopi Maison Daruma Roastery
- Tidak Hanya Sukses, Balkonjazz Festival 2019 Membuka Mata Dunia Keberadaan Balkondes
- Rainforest World Music Festival 2019 Hadir Lagi!
- 360 Dome Theatre, Destinasi Wisata Instagramable sekaligus Edukasi di Jogja
- Hipnotis Madihin dan Baju Berkulit Kayu di Festival Wisata Budaya Pasar Terapung 2018
- Menyusuri Romantisme Venesia dari Timur
- The Kingdom of Balkanopolis di panggung Rainforest World Music Festival 2018
- Gelombang Dahsyat At Adau di Rainforest World Music Festival Kuching 2018
- Semerbak Wangi Rainforest World Music Festival Kuching Sarawak
- Merayakan Musik di Rainforest World Music Festival Kuching Sarawak