
Bapak saya itu memang “unik”. Bagaimana tidak, jauh-jauh dari Lampung mengirimkan dua kardus besar berisi 25 buah duren!
Saya yakin mengirim duren bukan perkara mudah. Hampir semua tempat pengiriman pasti menolaknya. Aroma khas duren yang menyengat, memang membuat puyeng. Bukan itu saja, ukuran dan berat, pastinya juga mempengaruhi. Saya saja juga ga ngerti gimana cara bapak saya “memaksa” sopir sebuah bus malam untuk mengantar duren dari Lampung sampe ke Jogja. Wah ga kebayang, satu bus mabuk aroma duren. Huaha!
Tapi begitulah, senin siang saya ditelpon sebuah agen bus malam. Katanya disuruh ngambil kiriman duren dari Lampung. Saya terbahak. Bapak saya memang suka aneh-aneh!
Tulisan Terbaru:
- Saya Belajar Menulis (Lagi)
- Menghirup Wangi Kopi Maison Daruma Roastery
- Tidak Hanya Sukses, Balkonjazz Festival 2019 Membuka Mata Dunia Keberadaan Balkondes
- Rainforest World Music Festival 2019 Hadir Lagi!
- 360 Dome Theatre, Destinasi Wisata Instagramable sekaligus Edukasi di Jogja
- Hipnotis Madihin dan Baju Berkulit Kayu di Festival Wisata Budaya Pasar Terapung 2018
- Menyusuri Romantisme Venesia dari Timur
- The Kingdom of Balkanopolis di panggung Rainforest World Music Festival 2018
- Gelombang Dahsyat At Adau di Rainforest World Music Festival Kuching 2018
- Semerbak Wangi Rainforest World Music Festival Kuching Sarawak
- Merayakan Musik di Rainforest World Music Festival Kuching Sarawak