[Trip] Goa Ngingrong Wonosari Gunungkidul


Pulang dari menyusuri pantai di Gunungkidul, kami menemukan tempat wisata baru, namanya Goa Ngingrong. Letaknya di tepi jalan raya Wonosari ke Tepus. Awalnya ga ngerti juga itu tempat apa. Yang nampak sekilas adalah sebuah lembah besar diantara hutan jati.

Dulu pertama kali lihat “lubang” ini, kami hanya mendengar sepintas lalu jika didasar lembah tersebut terdapat goa bernama Goa Winong. Setelah itu, kami hanya sibuk berfoto-foto tanpa bertanya lebih lanjut.

Beberapa hari yang lalu, dalam rangka mengantarkan teman-teman kantor menelusuri pantai selatan, kebetulan saya berhenti lagi di lokasi ini. Kali ini info yang saya dapat lebih akurat dari salah satu penduduk. Jadi, nama goa ini adalah Goa Ngingrong, bukan Goa Winong.

Lembah Karst Mulo Wonosari Gunungkidul
Lembah Karst Mulo Wonosari Gunungkidul

Lembah besar ini adalah lembah karst Mulo. Lembah ini sangat terkenal sebagai tempat pacaran muda mudi dari daerah sekitar. Nah di dasar lembah ini, terdapat sumber mata air yang menjadi sumber kehidupan warga sekitar di musim kemarau. Saya pun ditunjukkan dengan jelas letak Goa Ngingrong. Kebetulan waktu itu, di dasar lembah, ada petani yang sedang keluar masuk goa, jadi bisa terlihat dari jarak jauh, dimana letak Goa Ngingrong.

Dari tempat kami berpijak ke dasar lembah kira-kira berjarak 70 meter. Ga jelas juga kenapa namanya Goa Ngingrong, yang pasti goa ini ada dua, di sebelah barat dan di sebelah timur. Goa di sebelah barat adalah goa yang kami lihat di dasar lembah, jika di susuri maka goa ini akan berujung pada goa yang ada di utara jalan raya.

Goa yang satu lagi adalah goa di sebelah timur. Konon di dalam goa inilah terdapat sungai bawah tanah lengkap dengan air terjunnya. Wow khan? Goa inilah yang berujung pada sumber air yang ada di ujung goa. Kami pun ditunjukkan jalan baru yang sengaja dibangun warga untuk menuju ke ujung goa. Jalan baru tersebut terbuat dari batu gamping yang terlihat sekali masih putih. Dari jalan baru ini, jika disusuri akan berujung pada sumber air yang cukup besar. Sumber mata air ini umum disebut luweng dandang oleh warga sekitar.

Pake ilmu kira-kira, saya dan teman-teman mulai berpikir, wah goa nya ga terlalu panjang. Kira-kira kita berani ga ya mblusukkan ke dalam goa?

Bapak yang bercerita pada kami, menjawab gurauan kami dengan serius. Ada baiknya menggunakan peralatan yang aman jika hendak menelusuri goa. Goa Ngingrong memiliki medan yang lumayan berat buat pemula. Sore itu, kami memang tidak jadi mblusukkan ke dalam goa. Kapan-kapan saja. Pulang dari Gunungkidul, saya pun mencari info tentang Goa Ngingrong, dan inilah yang saya dapat:

Tiga dekade silam, sekelompok penjelajah goa dari British Cave Researh Assosiation (BCRA) menjadi manusia pertama yang menerangi lorong Goa Ngingrong. Tim yang dipimpin oleh Sir McDonald ini dipandu oleh Sudiyono (alm), seorang staff Proyek Penyediaan Air Baku (PPAB) Daerah Istimewa Yogyakarta. Kala itu, Departemen Pekerjaan Umum RI bekerjasama dengan Kerajaan Inggris untuk memetakan sistem hidrologi di wilayah cekungan Yogyakarta, khususnya wilayah Gunungkidul yang selalu dilanda krisis air setiap musim kemarau. Penjelahan goa tersebut melahirkan dua buah buku tebal berisi laporan tentang kondisi hidrologi Gunungkidul yang seluruhnya berupa sistem sungai bawah tanah. 

(Sumber: http://speleoside.wordpress.com) klik link ini untuk membaca lebih lanjut.

Saya tidak berani memasang foto dari blog tersebut. Tapi saya harap, setelah selesai membaca tulisan ini, kalian segera meng-klik link tersebut. Entah bagaimana dengan kalian, tapi saya pribadi terpesona melihat foto-foto di dalam Goa Ngingrong tersebut. Benar-benar tempat yang sangat indah. Saya berdoa, setelah tulisan ini diposting, mas pemilik blog-nya akan mengajak saya jalan-jalan menelusuri goa tersebut. I hope, huahaha 😉

Lembah Karst Mulo Wonosari Gunungkidul
Lembah Karst Mulo Wonosari Gunungkidul

Selamat Berpetualang!

Tulisan Terbaru:

Advertisement