Satu lagi nich, tempat yang saya kunjungi karena menawarkan menu India. Ehh kok tiba-tiba saya jadi penyuka makanan India ya? Ga juga sich. Buat latihan ajah, biar lidah biasa dengan kuliner India. Maklum, saya dan teman-teman punya planning buat ke India, tapi nunggu ada yg dapet penempatan di sana. Hihihi 😉

Colonial Cuisine Resto, beralamat di Jalan Timoho No 31 Yogyakarta, tepatnya di sebrang kampus APMD Yogyakarta, meski saya belum pernah sekalipun makan ke tempat ini. Tapi saya dan teman-teman prajab sering banget ngopi di sebrang jalannya. Sayapun familiar dengan daerah sana, karena sebagian besar teman-teman, kuliah di daerah sana.
Sejak dulu, Colonial Cuisine Resto sangat terkenal dengan harganya yang mahal. Nah makanya pas kemaren liat diskon[dot]com kerjasama dengan Colonial Cuisine Resto langsung dech klik klik beli! Hihihi.

Saya datang ke Colonial Cuisine Resto pas hari minggu sore untuk berbuka. Tempat ini sepi, cuma ada satu mobil di parkiran. Wah gaswat nich! Kok sepi banget yaks?
Begitu memasuki ruangan, cuman ada satu keluarga besar yang sedang makan di situ. Seorang laki-laki bule yang menikah dengan orang Indonesia. Terlihat dari anak mereka yang hasil perpaduan dua ras 😉
Berhubung ga punya duit. Tanpa babibu, saya langsung menunjukkan voucher diskon dari diskon[dot]com, saya sedang tak punya uang untuk mencoba menu yang lain.
Deal kali ini cukup murah untuk menu kuliner India. Saya cukup membayar 14.500 untuk harga makanan 29ribu. Ada tiga menu yang ditawarkan: Martabak Chicken dengan Sauce Curry + Softdrink, Masala Dosai + Softdrink, dan Vegetable Samosa + Softdrink.

Dealnya bukan makanan berat, lebih mirip kudapan. Saya pun pilih Martabak Chicken dengan Sauce Curry, Vegetable Samosa dan Teh India. Teh India-nya sebagai pelengkap sajalah, saya ga terlalu suka minum es dan soda.

Sebelum masuk Colonial Cuisine Resto, saya punya bayangan tempat makan ini lebih mirip Sangam House daripada Sharmila Resto. Tapi pendapat saya salah. Kalo dilihat dari atmosfer yang ditawarkan, mulai dari konsep ruangan, music yang di setel, emang sich aura nya India. Tapi kalo dah ngeliat menu, makanan yang ditawarkan lebih banyak kuliner ala Indonesia, jadi lebih mirip Sharmila Resto. Untuk harga? Duh Colonial Cuisine Resto lebih mahal dari Sharmila Resto dan Sangam Resto. Hiks.

Sayapun mencoba beberapa menu. Pertama, Martabak Chicken dengan Sauce Curry. Martabak nya sangat enak jika dimakan dalam keadaan hangat. Kalo dah dingin, rasanya sedikit enegh. Meski saya penyuka kare, tapi saus kare yang ini, saya ga begitu suka. Mungkin karena rasanya yang pedas. Padahal saya itu dikenal sebagai penggila makanan pedas lho. Nah, bingung khan?

Menu kedua, Vegetable Samosa. Lebih mirip pastel dengan isi sayuran yang lumayan banyak. Ada sausnya yang berwarna hijau. Saya ga begitu suka dengan sausnya. Agak pahit dilidah. Jadi saya lahap saja “si pastel ala India” ini tanpa saus. Dibandingkan dengan Vegetable Samosa, saya lebih suka Martabak Chicken dengan Sauce Curry-nya, martabaknya punya rasa yang lebih kompromis di lidah saya.
Kelebihan dari Colonial Cuisine Resto, tempatnya memang luas, free parkir, free hotspot, atmosfer yang terasa India, alunan musik India yang easy listening.
Kekurangannya, saya ga setuju dengan iklannya yang bilang kalo makan disini “serasa duduk di rumah makan India yang ada di Singapura atau Malaysia”. Bagian ini saya ga setuju. Untuk taste makanannya, kuliner India yang ada di Little India Singapore jauh lebih kompromis dengan lidah saya, dibandingkan dengan saus kare dan saus samosa yang saya makan di sini. Dan yang lebih utama, makanan di sini mahal-mahal banget.
Sebenarnya ada paket menu murah di sini. Tapi kalo mau makan yang sesuai selera, nah itu yang mahal banget. Trus kalo dibandingkan dengan porsinya, kok menurut saya makanan disini teuteup ajah mahal!


Tapi, tentu saja tak bisa dipungkiri, teh India di tempat ini sangat enak. Namanya Indian Masala Tea. Teh dengan rasa yang tajam. Rempahnya sangat terasa. Hangat. Dan wangi yang menggoda. Hampir sama dengan teh India yang ada di Sangam Resto. Plus sama mahalnya, 15.500 segelas!

Bagi yang ingin mencoba kuliner India dengan gaya hedonis, tempat ini sangat cocok! Tempatnya memang okeh dengan lokasi yang strategis. Meski nampak sepi dari luar, makin malam tempat ini makin ramai kok. Dan sebagian besar pengunjungnya adalah warga negara asing.
Selamat Berpetualang Kuliner 😉
Tulisan Terbaru:
- Saya Belajar Menulis (Lagi)
- Menghirup Wangi Kopi Maison Daruma Roastery
- Tidak Hanya Sukses, Balkonjazz Festival 2019 Membuka Mata Dunia Keberadaan Balkondes
- Rainforest World Music Festival 2019 Hadir Lagi!
- 360 Dome Theatre, Destinasi Wisata Instagramable sekaligus Edukasi di Jogja
- Hipnotis Madihin dan Baju Berkulit Kayu di Festival Wisata Budaya Pasar Terapung 2018
- Menyusuri Romantisme Venesia dari Timur
- The Kingdom of Balkanopolis di panggung Rainforest World Music Festival 2018
- Gelombang Dahsyat At Adau di Rainforest World Music Festival Kuching 2018
- Semerbak Wangi Rainforest World Music Festival Kuching Sarawak
- Merayakan Musik di Rainforest World Music Festival Kuching Sarawak
tepatnya sebelah mana ya…??
di sebrang kampus APMD Yogyakarta