[Trip] Dipalak di Candi Plaosan


Sebenarnya acara jalan-jalan ini sudah masuk arsip lama. Kesibukan akhir-akhir ini membuat saya kadang lupa, acara jalan-jalan mana yang sudah saya posting dan mana yang belum. Yah maklum, faktor U sangat mempengaruhi. Huahaha 😉

Ini merupakan acara jalan-jalan saya, Chandra dan mas Trie ke Candi Plaosan sekitar pertengahan April 2012. Malam sebelumnya kami sempet ngumpul di acara Jumenengan Sultan HB IX di JNM. Awalnya ga nge-rencana-in apapun dan ga tau mesti kemana. Tiba-tiba pas Minggu pagi, iseng aja bilang ke Chandra, “ke Plaosan yuks?”. “Dimana mbak?”, kata Chandra. “Deket kok, cuman sebelah timurnya Prambanan!”.

Okeh, berbekal kata “dekat” kami pun siap-siap. Awalnya kita makan siang di Mushiro Gejayan. Lalu sms mas Trie yang lagi di Kulonprogo, “ikut kita ke Plaosan yuks mas?”. “Kapan?”, balas mas Trie. “Sekarang-laaahhh!”.

Sambil nunggu mas Trie meluncur dari Kulonprogo, saya dan Chandra hunting tripod di seputaran UNY. Ga lama kemudian mas Trie nongol. Sip. Kita semua siyap cap cus! 😉

Setengah jam kemudian kita dah nyampe Candi Prambanan. Uniknya kita bertiga belom ada yang pernah jalan-jalan ke Plaosan. Sebenarnya beberapa waktu sebelumnya saya sudah membaca blog Mblusukkan buat nyari petunjuk jalan menuju ke Candi Plaosan. Tapi pas hari-H saya lupa!

Saya cuman tahu, ancer-ancernya adalah lampu merah pertama setelah Perbatasan Jogja-Klaten lalu belok kiri kalo dari arah Jogja. Jadi itu yang kami lakukan. Sisanya, kami bermodal sok tau mblusukkan nyari jalan menuju Candi Plaosan. Huehehe.

Candi Plaosan
Candi Plaosan

Kata om wiki, Kompleks Candi Plaosan terdiri atas Candi Plaosan Lor dan Candi Plaosan Kidul. Kami lebih banyak berada di Candi Plaosan Lor, karena dibandingkan Candi Plaosan Kidul. Candi Plaosan Lor lebih terpelihara.

Candi Plaosan
Candi Plaosan

Sebenarnya kata terpelihara ini ga tepat. Jujur, tempat ini terlihat ga terurus, jauh dari kata “tempat wisata yang menarik”. Jika kalian pertama melangkahkan kaki ke Candi Plaosan, maka yang nampak adalah batu-batu Candi yang bubrah ga terurus. Kalo diperhatikan lagi susunan relief-nya, haduwh ada beberapa yang dipasang ga pas! susunan reliefnya jadi kacau. Maklum mungkin Candi ini beberapa kali rusak. Dan membenahi relief, saya yakin adalah hal yang sangat sulit. Sulit tapi bukan berarti ga mampu khan? #ehem

Candi Plaosan
Candi Plaosan
Candi Plaosan
salah satu relief Candi Plaosan
Candi Plaosan
sepasang statue di Candi Plaosan

Dari yang saya baca, di bagian candi induk di Plaosan Lor, seharusnya dikelilingi oleh 116 stupa perwara serta 50 buah candi perwara, juga parit buatan. Akan tetapi, yang masih bisa kita nikmati hingga hari ini hanya beberapa saja.

Mungkin yang bikin kaget adalah tarif retribusi yang ditarik per orang adalah 10ribu. Saya ga tau juga apakah Pemkab Klaten memperhatikan hal ini. Tapi buat saya yang biasa jalan-jalan di seputaran candi, tarif ini terlalu tinggi melihat fasilitas dan ketidakpedulian pemerintah pada benda purbakala di seputaran Candi Plaosan.

Tentu tarif retribusi Candi Plaosan tidak bisa disamakan dengan tarif retribusi di Candi Borobudur, Candi Prambanan, dan Candi Boko yang pengelolaannya mulai tahun 1992 dibawah BUMN  bernama PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko.

FYI, tarif retribusi masuk candi biasanya diatur dalam perda. Dan harusnya ini menjadi kebijakan Pemkab Klaten. Nah karena Candi menurut UU Cagar Budaya adalah milik pemerintah (asset negara), maka pengelolaan dan pemeliharaan untuk sehari-harinya ada di bawah UPT Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala yang merupakan perpanjangan tangan dari Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Indonesia yang ada di pusat Negara.

Untuk Candi Plaosan ini pemeliharaannya berada di bawah Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala Jawa Tengah yang bertempat di Jalan Manisrenggo, Plaosan.

Saya sendiri belum pernah datang ke BP3 Jawa Tengah dan mencari info tentang tarif retribusi Candi Plaosan. Tapi moga-moga ada yang baca tulisan ini, dan dibenahi tentang “kejelasan” tarif retribusi di Candi Plaosan. Ini penting karena berkaitan dengan masalah promosi wisata yang kudunya menyangkut kenyamanan pengunjung, bukan cuman PAD.

Candi Plaosan
Candi Plaosan

Dulu karena urusan pekerjaan saya pernah beberapa kali berhubungan dengan Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala Yogyakarta yang beralamat di daerah Bogem, tepatnya di Jalan Solo Km 15 (sebelum Candi Prambanan dari arah Jogja). Dari mereka, saya jadi tahu kalo dari tarif retribusi tersebut memang ada regulasi yang mengatur tentang pembagiannya antara BP3, Pemkab, dan penjaga candi sebagai biaya dari pemeliharaan dan pengelolaan candi. Nah, berapa besar prosen pembagiannya, itu yang saya kurang tau. Huehehe.

Candi Plaosan Lor yang di kelilingi sawah membuat tempat ini memiliki pemandangan yang keren buat berfotoria. Tentu saja, tarif retribusi yang mahal membuat saya tidak menyia-nyiakan kesempatan berfoto di candi ini. Pokoknya kalo masalah foto-foto, tetap semangaatttt!!! 😉

Candi Plaosan
Candi Plaosan
Candi Plaosan
Candi Plaosan
Candi Plaosan
Candi Plaosan
Candi Plaosan
Candi Plaosan
Candi Plaosan
Candi Plaosan

Tidak bisa di pungkiri Candi Plaosan ini merupakan salah satu candi yang pemandangannya keren buat diabadikan dalam bentuk foto. Candi dan Merapi, bukankah itu yang membuat kota ini di kunjungi wisatawan dari segala penjuru dunia 😉

Candi Plaosan
Candi Plaosan

Harapannya, pada tahun-tahun mendatang ada perubahan dalam pengelolaan Candi Plaosan. Ini khan juga mempengaruhi nama baik candi. Kalo kami yang warga lokal ajah di-“palak”, apalagi kalo ada pengunjung dari mancanegara. Wuiihh catatan tuh buat pengelola candinya.

Nah, beda cerita kalo pengelola Candi Plaosan memang tetap tidak mau melakukan perubahan. Kalo begitu memang ada baiknya ga usah mengunjungi candi ini. Di Propinsi DIY masih banyak kok candi yang jauh lebih terawat dengan tarif retribusi yang wajar. Benar kan teman-teman?

Selamat Jalan-Jalan 😉

Tulisan Terbaru:

Advertisement

6 thoughts on “[Trip] Dipalak di Candi Plaosan

    1. owh itu karena keliatan banget kami bawa kamera2 gede plus tripod, memang di sana sekarang lagi di gandrungi sebagai salah satu spot yang menarik buat ambil gambar 😉

  1. Beberapa waktu yang lalu saya juga dari sana. Dan waktu itu saya masuknya cuma bayar 5 ribu.
    Kesan pertama saya juga begitu, Candi Plaosan seperti tak terurus. Banyak batu-batu candi yang belum disusun teronggok begitu saja sampai lumutan. 😦
    Tapi, pemandangan di sekitar Plaosan emang keren. Cocok buat foto-fotoan. 😀

monggo silahkan nyinyir disini ;-)

Please log in using one of these methods to post your comment:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.