Acara mblusukkan kali ini saya, cita, rusma, dan intan mencari wilayah jajahan baru yang terjangkau jaraknya 😉 Kalo kami biasanya butuh seharian buat jalan-jalan, kali ini cukup setengah hari saja. Dari blog mblusukkan kami mendapat new destination: Luweng Sampang!
Jadi, mumpung masih musim hujan, ayo ikut kami mblusuk 😉

Luweng Sampang sebenarnya terletak di Gedangsari, Gunungkidul. Tapi kali ini kami ga akan lewat Patuk, kami pilih mblusuk melewati Klaten.
Perjalanan dimulai dari Jogja sampai ke wilayah Jawa Tengah terdekat: Klaten! Kami mencari plang wisata “Taman Maria Giri Wening”, lalu acara dilanjutkan mblusuk ke daerah Gantiwarno.
Jika kalian mencoba melalui rute ini dan tiba-tiba salah pilih jalan. Tenang saja, ga bakal kesasar kok! Tanya saja letak luweng yang ada di dusun Sampang, rata-rata warga lokal mengetahuinya, atau kalo ga tanya saja letak “Taman Maria Giri Wening”, luweng sampang terletak di dekatnya.
Awalnya kami bingung mau parkir dimana, kebetulan ga jauh dari luweng ada sebuah SD yang nampaknya sepi. Sepi??? aiiihhh tunggu dulu. Begitu kami selesai parkir, tiba-tiba anak-anak SD yang tadi pulang (dan sempat papasan dengan kami dijalan) kembali lagi ke sekolah. Nyeeeh 😉

Kami dengan pede pun berkata pada diri sendiri, “kayak lagi KKN ya, jadi bahan tontonan anak SD?” ga lama kemudian guru dari SD tersebut keluar dan menyapa kami. *gedubrak*
Selesai berbasa-basi, kami pun berkata jujur kalo mau main di luweng dan cuma menitipkan sepeda motor. Kebetulan pak guru baik hati –yang saya lupa namanya– mengijinkan kami titip motor. Horeee!
Sebelum mblusukkan ke luweng, kami melihat jembatan yang menarik. Ga tau juga nama jembatan ini. Tapi kayak dibuat pas jaman Belanda, bergaya jadul, kami pun sempat juga mengabadikannya 😉
Berhubung saya dari pagi belum sarapan, rasanya ga afdhol kalo kami kudu mblusukkan tanpa makan. Jadi, kami makan pagi+makan siang di bawah jembatan *kurang kerjaan banget yaks* Kebayang ga, tengah hari, panase puoll, kami makan sambil ditonton anak-anak SD maen sepakbola di jembatan. Huehe!

Setelah makan siang dan kenyang, acara mblusukkan pun dimulai. Ayooo!
Acara menjadi semakin menarik, karena pas kami menyusuri sungai. Entah apa kami yang katrok atau gimana, tapi ada sebuah pohon, yang dibawahnya kami menemukan segerombolan kupu-kupu kuning. Wuiiihhh!
Kupu-kupu kuning ini mengingatkan saya pada Merapi. Konon dilereng Merapi, jika para petani bertemu segerombolan kupu-kupu kuning yang sedang menuju ke Utara, artinya sebentar lagi memasuki musim hujan. Tapi ini kan mau musim kemarau yaaa?
Fyi, luweng ini agak sulit dicapai karena akses menuju ke lokasi luweng yang bener bener menggoyahkan nyali 😉
Sesampainya di Luweng Sampang, kami menemukan batuan karst yang bikin kagum bangeeet 😉 Sayangnya ga sempat ambil foto narsis yang banyak, wah kita kalah cepet sama anak-anak SD itu, kita belom nyampe, mereka dah sibuk mandi memenuhi luweng =((
Beruntungnya, kami bertemu juru kunci tempat ini, namanya mbah Legiman. Kata mbah Legiman, luweng sampang ini adalah salah satu petilasannya Sunan Kalijaga.

Konon, di dasar luweng –jika kami menerobosnya melewati air sungai tempat anak-anak SD itu mandi– kami bisa melihat kalo dasar batuan karst ini berlubang. Sebenarnya hal ini masuk logika, karena pada batuan karst umum-nya memang dalamnya berlubang.
Jadi –entah kami mau percaya atau tidak– bisa saja apa yang dikatakan si Juru Kunci adalah benar. Bahwa dasar batuan karst itu berlobang, dan siapapun bisa masuk untuk menyepi didalamnya –bertapa, maksude!–.
Sedangkan mengenai kebenaran cerita apakah tempat ini salah satu petilasan Sunan Kalijogo atau bukan, kami juga masih belum tau. Walahuallam 😉
Tapi apapun kisah di balik sejarah panjang luweng ini, tempat ini layak dikunjungi jika anda memang suka mblusukkan 😉 Inget ya passs musim hujan!
–Selamat Jalan Jalan–
Tulisan Terbaru:
- Saya Belajar Menulis (Lagi)
- Menghirup Wangi Kopi Maison Daruma Roastery
- Tidak Hanya Sukses, Balkonjazz Festival 2019 Membuka Mata Dunia Keberadaan Balkondes
- Rainforest World Music Festival 2019 Hadir Lagi!
- 360 Dome Theatre, Destinasi Wisata Instagramable sekaligus Edukasi di Jogja
- Hipnotis Madihin dan Baju Berkulit Kayu di Festival Wisata Budaya Pasar Terapung 2018
- Menyusuri Romantisme Venesia dari Timur
- The Kingdom of Balkanopolis di panggung Rainforest World Music Festival 2018
- Gelombang Dahsyat At Adau di Rainforest World Music Festival Kuching 2018
- Semerbak Wangi Rainforest World Music Festival Kuching Sarawak
- Merayakan Musik di Rainforest World Music Festival Kuching Sarawak
Laik Dis mba’e 🙂
Nampaknya edisi perempuan tangguh nih
huahahha ;D
tenang april-mei edisi jalan jalan ke Bali Lombok kok
di tungguuu yaaaa 😉