Selain jalan-jalan dan ngopi, kami suka sekali mem-bioskop. Pulang dari mem-bioskop, biasanya kami mencari tempat untuk kuliner malam dan curhat masalah kerjaan. Maklumlah, pekerjaan yang berbeda membuat saya dan teman-teman jarang sekali bertemu. Jadi jika ada kesempatan, bisa dipastikan kami ngumpul di sebuah tempat makan.
Nah, jika kalian pun hobby kuliner malam kayak kami. Nyook ikut kita makan 😉
Pilihan kali ini jatuh pada Bakmi Djawa Mbah Hadi Terban. Tempatnya ga terlalu jauh dari tempat tinggal saya. Yang pasti tempat ini selalu saya lewati dari bioskop menuju tempat tinggal saya.
Bakmi Djawa Mbah Hadi Terban ini ya terletak di Terban 😉 tepatnya di Pom Bensin Terban, dekat SMA 6. Duluuu kata para senior saya, Bakmi Djawa ini terletak di dalam Terminal Terban. Tapi sekarang pindah ke dalam Pom Bensin Terban yang baru.
Dinamakan Bakmi Djowo mBah Hadi, karena Bakmi Djawa ini awalnya dirintis oleh Bapak Gumbreg Hadisumarto (mBah Hadi) tapi sejak tahun 1995, sejak mBah Hadi meninggal, warung Bakmi Djowo ini diurus oleh anak-anaknya mbah Hadi.
Saya sendiri kurang tau, warung Bakmi Djowo ini buka sejak jam berapa. Tapi sampai jam 10 malam, pas kami datang makan di sini, warung ini masih buka.
Sebelumnya saya beberapa kali ingin makan di sini, akan tetapi selalu gagal karena saya memilih mundur daripada kudu sabar mengantri berjam-jam. Kebetulan pas kemaren kami datang, kami kebagian tempat duduk di dalam warung Bakmi Djowo ini, makanya saya dan teman-teman mau makan di sini.
Sayangnya pas kami datang, lokasi di belakang sudah full, jadi kami duduk di dalam warung makan dengan pemandangan ke arah Pom Bensin.
Padahal menurut saya, view paling bagus, malah di belakang, di dekat gerobak masak bakmi-nya. Dari lokasi ini, kita bisa ngeliat jembatan Kali Code yang penuh lampu berwarna warni di malam hari. Nyeeehhh romantis 😉
Yang khas dari tempat ini adalah bakmi dimasak satu persatu pake anglo dengan bahan bakar arang. Anglo dan cara memasak satu persatu inilah yang diyakini sebagai salah satu cara untuk menjaga citarasa Bakmi Djawa. Inget ya Bakmi ala Djawa 😉
Kebetulan saya dan 2 orang teman sama-sama pesan Bakmi Goreng pedas dengan harapan kalo pesanan kami sama, maka bakal cepat di buat. Ternyata ya sama saja kok. Maksudnya tetep sama-sama lama ;-(
Kalian pasti penasaran bagaimana rasa bakminya kan? Saya jawab, rasanya enaaakkk bangettt! Bahkan beberapa pengunjung yang pernah makan di sini, memberikan testimoni kalo Bakmi Djowo Mbah Hadi ini rasanya paling maknyusss dibandingkan Bakmi mBah Mo dan mBah Geno. Saking enaakkknya, ga perlu lima menit, saya sudah menghabiskan seporsi bakmi goreng 😉
Tapi kalo menurut 2 teman saya, bakmi ini enak karena kami menunggu nya satu jam lebih, dan kami belum makan dari siang. Jadi pertanyaan yang saya ajukan pada mereka cukup simple, “Bakmi goreng ini enak karena bener-bener enak atau memang aku yang lagi kelaparan ya?” *nyengir*
Rasa lapar itu terkadang membuat fungsi lidah sebagai indera pengecap jadi absurd. Pengen tau bagaimana rasanya? Monggo dicoba sendiri bakminyaaa 😉
tambahan cerita:
Kebetulan semalam saya mampir ke Bakmi Djowo Hadi Terban bersama teman-teman. Kami pun memesan bakmi goreng dan bakmi godog yang maknyusss.
Seperti biasa, masuk ke warung makan ini kayak latihan sabar pas bulan puasa, kudu rela antri lama dan ga boleh marah kalo pesanan belum datang setelah berjam-jam dinanti. Sabar bu! Sabar pak!
Beruntungnya, kami mendapatkan tempat duduk di belakang, di dekat gerobak masak. Jadi sambil menunggu pesanan, kami pun menyempatkan diri berfoto-foto untuk mengusir rasa lapar yang mendera.
Setelah sejam setengah mengantri ;-( akhirnya kami pun mendapatkan bakmi pesanan kami. Ga sampe 10menit, pesanan kami habis tandas karena kami benar-benar kelaparaaannnn! Nyahaha 😉
Jadi, apakah anda juga berminat mencoba bakmi djawa yang dimasak dengan anglo sambil berlatih rasa sabar? Kalo iya, maka anda ga boleh melewatkan bakmi djowo yang satu ini 😉 ayo ayooo datang ke sini!
–Selamat Mencoba–
Tulisan Terbaru:
- Saya Belajar Menulis (Lagi)
- Menghirup Wangi Kopi Maison Daruma Roastery
- Tidak Hanya Sukses, Balkonjazz Festival 2019 Membuka Mata Dunia Keberadaan Balkondes
- Rainforest World Music Festival 2019 Hadir Lagi!
- 360 Dome Theatre, Destinasi Wisata Instagramable sekaligus Edukasi di Jogja
- Hipnotis Madihin dan Baju Berkulit Kayu di Festival Wisata Budaya Pasar Terapung 2018
- Menyusuri Romantisme Venesia dari Timur
- The Kingdom of Balkanopolis di panggung Rainforest World Music Festival 2018
- Gelombang Dahsyat At Adau di Rainforest World Music Festival Kuching 2018
- Semerbak Wangi Rainforest World Music Festival Kuching Sarawak
- Merayakan Musik di Rainforest World Music Festival Kuching Sarawak
pacarkecilku 