Setelah menelusuri pantai Ayah, kami segera menuju ke pantai Teluk Penyu. Kami menemukan banyak pabrik-pabrik di sepanjang jalan menuju pantai Teluk Penyu.

Tapi yang paling heran ya liat kilang minyak Pertamina yang berada tepat disebelah lokasi wisata Benteng Pendem ;-( kok bisa ya membangun kilang minyak disebelah situs bersejarah? Entahlah.

Sebelum menikmati suasana Benteng Pendem, kami terlebih dahulu melepas penat di pantai Teluk Penyu. Ga tahan liat birunya air π dan sepoi-sepoi anginnya yang menghanyutkan jiwa.

Pantai Teluk Penyu diapit oleh Benteng Pendem dan Pulau Nusakambangan. Menurut cerita beberapa pedagang yang kami ajak ngobrol, pantai Teluk Penyu memang pantai yang sangat terkenal di Cilacap. Pada hari libur, pantai ini menjadi destination utama bagi warga sekitar.
Selain bentangan pantai yang indah dengan pasirnya yang hitam, ciri khas pantai Teluk Penyu adanya pemecah ombak. Pemecah ombak sejauh 200 meter dari bibir pantai ini pas kami berkunjung dipenuhi dengan orang-orang hobi mancing.


Sayangnya di bibir pantai, kami menemukan banyak sekali sampah ;-( sepertinya sampah dari beberapa pengunjung di pantai Teluk Penyu. Padahal di sekitar pantai sudah disediakan banyak tong sampah.

Sempat saya bertanya pada beberapa petugas baywatch, kenapa pantai ini bernama pantai Teluk Penyu? Konon, dahulu kala di pantai ini banyak sekali penyu-penyu yang hidup dan berkembangbiak itu sebabnya bernama pantai Teluk Penyu. Seiring waktu dengan keberadaan kilang minyak Pertamina, penyu-penyu tersebut bermigrasi ke daerah Lombok. Sekarang nama pantai Teluk Penyu hanya tinggal sejarah.

Tidak seberapa jauh dari pantai Teluk Penyu terdapat banyak rumah makan seafood dan para penjual souvenir khas pantai Teluk Penyu.
Selanjutnya, setelah puas bermain air di pantai kami langsung memasuki kawasan lokasi Benteng Pendem π
Tulisan Terbaru:
- Saya Belajar Menulis (Lagi)
- Menghirup Wangi Kopi Maison Daruma Roastery
- Tidak Hanya Sukses, Balkonjazz Festival 2019 Membuka Mata Dunia Keberadaan Balkondes
- Rainforest World Music Festival 2019 Hadir Lagi!
- 360 Dome Theatre, Destinasi Wisata Instagramable sekaligus Edukasi di Jogja
- Hipnotis Madihin dan Baju Berkulit Kayu di Festival Wisata Budaya Pasar Terapung 2018
- Menyusuri Romantisme Venesia dari Timur
- The Kingdom of Balkanopolis di panggung Rainforest World Music Festival 2018
- Gelombang Dahsyat At Adau di Rainforest World Music Festival Kuching 2018
- Semerbak Wangi Rainforest World Music Festival Kuching Sarawak
- Merayakan Musik di Rainforest World Music Festival Kuching Sarawak