Jika kalian baru pertama kali ke Hongkong, barangkali inilah kota yang perlu untuk dihapalkan seluk beluknya. Namanya Causeway Bay. Ini adalah salah satu kota yang cukup popular bagi warga Indonesia di Hongkong Island.
Kenapa saya sebut popular? Karena di kota inilah paling gampang menemukan warga Indonesia berkeliaran. Huehehe 😉
Lantas apa hebatnya Causeway Bay?
Ada beberapa alasan yang membuat Causeway Bay perlu dikenali oleh kita, warga Indonesia, yang mblusukkan di Hongkong Island.

Pertama, di Causeway Bay terdapat KJRI Hongkong dan Macau. Alamat tepatnya di Leighton Road. Kalo kalian bekerja, kuliah, atau tinggal dalam jangka waktu yang lama di Hongkong, pasti butuh datang ke tempat ini untuk mengurus masalah administrasi. Pada hari-hari tertentu KJRI dipenuhi oleh TKW yang sedang mengadakan acara, mulai dari penyuluhan kesehatan, seminar tentang financial, ujian bagi TKW yang kuliah di Universitas Terbuka, bahkan hingga TKW demo pun, kalian bisa melihatnya di tempat ini.
Kedua, Causeway Bay adalah surga belanja. Bahkan pintu keluar dari MTR Causeway Bay Station ada di lantai bawah SOGO. Di tempat ini jugalah disediakan pemberhentian bus. Pokoknya, semua transportasi public di Hongkong akan mengantarkan kita dari mall ke mall. Benar-benar memanjakan siapa saja untuk shopping.

Selain SOGO, salah satu ikon belanja yang terkenal dari Causeway Bay adalah Times Square. Tidak sebesar Harbour City, tapi sudah cukup melelahkan untuk mengelilinginya sambil berjalan kaki. Yang unik dari Hongkong adalah hampir setiap orang menarik koper besar. Awalnya saya cukup heran, buat apa setiap orang membawa koper. Ternyata koper-koper itu berisi barang belanjaan mereka. Maklumlah, di Hongkong kalo belanja terkadang kita tidak diberi tas kresek atau tas semacamnya sebagai pembungkus. Jadilah kita mesti membawa tas tersendiri. Nah, kalo belanjaannya cukup banyak, koper besar tersebut sangat berguna.
Dan tahukah kalian, di Hongkong, berbelanja bisa dijadikan pekerjaan lho. Di sana, banyak sekali orang yang bekerja sebagai “personal shopper”, mereka ini dibayar untuk berbelanja di butik atau keluar masuk mall untuk membeli barang sesuai pesanan orang yang membayarnya. Pekerjaan yang menyenangkan ya? 😉
Masih ada beberapa pusat perbelanjaan yang lebih kecil semisal World Trade Centre dan Hysan Place. Umumnya bangunan mall tersebut menjulang tinggi. Beberapa lantai digunakan sebagai mall dan restoran, sedangkan bangunan diatasnya digunakan sebagai apartemen. Kabarnya harga sewa salah satu “ruko” di pusat perbelanjaan di Causeway Bay ini tarifnya tertinggi didunia, bahkan jauh lebih mahal dari Fifth Avenue di New York ataupun Ginza di Tokyo.

Meski begitu, percayalah, di antara mall-mall super mahal ini, kalian pasti akan menemukan banyak orang Indonesia yang berbelanja di tempat ini. Bukan main kaya-nya bangsa kita! 😉
Ketiga, di Causeway Bay-lah terletak Victoria Park. Sebuah taman kota yang identik dengan tenaga kerja dari Indonesia. Luas Victoria Park lebih dari 19 ha, tapi pada hari minggu, taman ini sesak dengan orang Indonesia. Jika dalam seminggu sebelumnya, saya hanya mendengar orang-orang bercakap dalam bahasa Kanton yang saya ga ngerti, pada hari minggu, di Victoria Park, saya menemukan kembali guyonan dalam bahasa jawa. Rasanya kayak lagi nongkrong di lapangan sebelah rumah, bukan di Hongkong 😉

Keempat, Causeway Bay adalah salah satu kota yang menyediakan masakan Indonesia dengan harga terjangkau, tentunya enak plus halal. Ada beberapa lokasi yang pernah saya coba menu makanannya, missal di Warung Chandra depan KJRI, Warung Malang, Kantin Halal di Wanchai, dan beberapa catering yang dimasak oleh orang Indonesia yang telah tinggal lama di Hongkong. Pada hari Minggu, para TKW juga menjual banyak makanan khas Indonesia. Makanan yang mereka jual selain enak juga lebih murah.
Kelima, Causeway Bay itu trend setter fashion di Hongkong Island, saingannya ya Central dan Tsim Sha Tsui. Tapi menurut saya, kalo malam lebih hiruk pikuk di Causeway Bay daripada kota yang lain. Di Causeway Bay, cukuplah berdiri setengah jam diantara SOGO dan Times Square, kalian bisa “menonton” mahluk-mahluk yang dandan serba all-out dah kayak fashion show on the street. Hiburan gratis. Huehehe 😉

Kekurangan dari Causeway Bay, di daerah ini penginapannya termasuk mahal. Umumnya turis dari Indonesia memilih untuk menginap di daerah Kowloon, di sekitar Nathan Road. Meski begitu, daya pikat dari Causeway Bay tetap membuat orang Indonesia kembali. Percayalah, di salah satu mall tersebut, kalian akan mudah menemukan orang Indonesia berbelanja. Huehehe. Orang Indonesia cinta Mall!
Happy Travelling 😉
Tulisan Terbaru:
- Saya Belajar Menulis (Lagi)
- Menghirup Wangi Kopi Maison Daruma Roastery
- Tidak Hanya Sukses, Balkonjazz Festival 2019 Membuka Mata Dunia Keberadaan Balkondes
- Rainforest World Music Festival 2019 Hadir Lagi!
- 360 Dome Theatre, Destinasi Wisata Instagramable sekaligus Edukasi di Jogja
- Hipnotis Madihin dan Baju Berkulit Kayu di Festival Wisata Budaya Pasar Terapung 2018
- Menyusuri Romantisme Venesia dari Timur
- The Kingdom of Balkanopolis di panggung Rainforest World Music Festival 2018
- Gelombang Dahsyat At Adau di Rainforest World Music Festival Kuching 2018
- Semerbak Wangi Rainforest World Music Festival Kuching Sarawak
- Merayakan Musik di Rainforest World Music Festival Kuching Sarawak
hahahahaa, seru jg baca ni tulisan. kaya’a orang indonesia yg belanja disana untuk dijual lg tu di indonesia. kalo ente sebut orang indonesia cinta mall, ane beda sebutan orang indonesia cinta bisnis. buktikan j para pejabat pemerintah jg ikut bisnis. bisnisin proyek2 pemerintah. hahahahaa 😆 nice share… 😀
saya bukan jenis orang yg hobby kulakan barang. tapi, ga perlu punya pengalaman kulakan, untuk mengetahui bahwa jika bermaksud menjual lagi barang yg kita beli, maka ada baiknya membeli barang di pusatnya, bukan di mall (apalagi mall yg punya pajak lebih tinggi dari Jepang dan USA). saya pasti akan membeli barang tsb, di tempat lain yg menjual dgn merk yg sama, mutu yg sama, dengan harga yg lebih murah. Itu pendapat pribadi saya.
Tapi, saya yakin anda lebih berpengalaman dalam menjual barang dan jasa 😉