Madame Tussauds Hongkong


with mas Leon ;-)
with mas Leon 😉

Barangkali dari sekian tujuan wisata di Hongkong, Madame Tussauds adalah salah satu yang paling popular untuk anak muda. Saking populernya, maka saya sarankan datang ke tempat ini tidak pada hari libur.

Bayangkan saja, Madame Tussauds Hongkong memiliki lebih dari 100 patung lilin, yang diletakkan saling tidak berjauhan, jadi dalam kondisi ramai, kalian perlu antri panjang (atau berebut) untuk berfoto bersama “seorang” patung.

Madame Tussauds Hongkong dibuka sekitar tahun 2000 dan terletak di Hongkong Island, tepatnya di The Peak Tower yang bisa diakses dengan naik Tram kuno dari Central District.

Animo wisatawan yang tinggi membuat museum lilin ini dibuka “cabangnya” di Shanghai sekitar tahun 2006. Tentu saja, karena letaknya di Asia Timur, museum lilin ini kebanyakan berisi bintang dan tokoh dari Cina dan Hongkong. Inget ya, Cina dan Hongkong, bukan Korea looh! 😉

Harga tiket masuk plus buku guide sekitar HK$185. Saat berkeliling, biasanya ada beberapa patung lilin yang “dilengkapi” petugas museum yang akan mengambil photo kita. Jika gambarnya cukup okeh, kalian bisa membeli foto tersebut dengan harga HK$90 per lembar di dekat pintu keluar.

Lantas, bagaimana jika budget kalian tidak cukup? Saran saya, pertama, jangan ke tempat ini sendirian! Rugi banget khan udah bayar mahal tapi ga bisa photo-photo senarsis dan sebanyak mungkin. Kedua, bawalah tripod. Nah, kalo kalian jalan-jalan sendirian ke museum lilin, jangan lupa untuk membawa tripod. Maka kalian tidak butuh bantuan siapapun untuk bernarsis ria. Ketiga, bersikap ramah dan kenalan dengan siapapun yang “berpotensi” berminat untuk mengambil gambarmu 😉

Museum Madame Tussauds sebagian besar isinya hanya patung lilin, jadi menurut saya fungsi yang paling dominan dari patung-patung tersebut ya hanya untuk diajak berfoto. Kalo mau ngobrol sama patung khan susah banget. Huehehe.

Pengalaman saya jalan-jalan sendirian di museum lilin Madame Tussauds dan bertemu dengan beberapa orang Indonesia adalah orang Indonesia itu susah banget untuk dimintai tolong mem-foto-kan! Orang Indonesia hanya suka berfoto, bukan mem-foto-kan. Begitu kesimpulannya saya.

Nah, kalo kalian mau minta tolong di-foto-kan, saya sarankan untuk minta tolong pada turis selain orang Indonesia, atau malah minta tolong petugas museum saja.

Kebetulan, saya jalan-jalan pas musim panas, jadi secara umum pada bulan tersebut warga Hongkong dan warga Cina Daratan juga pas musim liburan. Beruntungnya saya, selama di museum lilin Madame Tussauds, saya berkenalan dengan orang Cina Daratan (mainland sebutannya). Nah, mereka inilah yang menawarkan diri menjadi teman seperjalanan selama kami di museum lilin Madame Tussauds.

Cerita lucunya adalah mereka tidak bisa bicara bahasa Inggris, dan saya babarblas ga ngerti bahasa Mandarin ataupun bahasa Kanton. Jadi ngobrolnya cukup pake isyarat tangan saja. Huahaha. Meski begitu, kami kadang tertawa saat melafalkan nama dari sejumlah artis ataupun tokoh yang dibuat patung lilin-nya. Perbedaan logat kami-lah yang kami tertawakan.

Tapi mereka tampak bangga, saat saya tahu nama Cina dari Andy Lau (yaitu Liu De Hua) dan bisa menyebut beberapa judul pilem-nya. Huahaha. Saya jadi pengen ngakak setiap ingat kejadian itu.

Bukan itu saja, saat saya bisa menyebut beberapa tokoh Cina seperti Zhou Enlai, Mao Zedong, Deng Xiaoping, Sun Yat Sen. Mereka-pun manggut-manggut senang. Yah, gpp-lah bikin “teman baru” senang, itung-itung buat bayar budi karena mereka mau mem-foto-kan saya seharian.

Siapa bilang berbuat baik kudu ngerti bahasanya. Buktinya, saya ngobrol pake bahasa Kingkong ajah, ada yang ngerti kok. Huahaha 😉

with mas Louis ;-)
with mas Louis 😉

Happy Traveling!