The Peak Hongkong


This slideshow requires JavaScript.

Inilah tujuan wisata yang akan disambangi jika pertama kali datang ke Hongkong. The Peak merupakan tempat wisata di atas bukit yang dari ketinggiannya, kita bisa menikmati kota Hongkong yang sesak dengan gedung pencakar langit. Bayangkan saja ini seperti menuju ke Puncak, tapi versi Hongkong.

Ada dua cara untuk menuju puncak The Peak. Pertama, naik tram khusus menuju The Peak seharga HK$22. Kedua, menggunakan The Peak Tram Shuttle Bus No.15 seharga HK$9.8 per orang.

Jika ingin menekan budget, memang disarankan naik Shuttle Bus dari Central District. Hanya saja, buat yang baru pertama kali ke Hongkong, naik Bus bukanlah perkara mudah. Setiap Bus memiliki route tersendiri yang dibedakan dengan nomor. Bukan hal yang luar biasa sih. Yang bikin mumet adalah papan petunjuk route bus ditulis kecil-kecil dan kadang dengan aksara Cina. Beruntung jika pas kalian tidak mengerti atau takut salah naik bus, lalu ada yang mengerti bahasa Inggris untuk dimintai bantuan. Lalu bagaimana jika tidak ada? Ya yang tabah sajalah, namanya juga jalan-jalan sendirian di negeri orang 😉

Naik The Peak Tram, meski harganya jauh lebih mahal, akan tetapi menurut saya lebih mudah untuk turis. Yang harus kalian lakukan hanyalah menuju Central District kemudian mencari Garden Road atau Gereja tua bernama St. John. Terminal awal The Peak Tram yang terkenal dengan sebutan The Peak Tram Lower Terminus berada di Garden Road. Jangan takut tersesat, ada banyak petunjuk jalan menuju The Peak Tram Lower Terminus!

Harga tiket The Peak Tram sekali jalan sekitar HK$9.8 per orang, kalo mau yang lebih murah sebaiknya langsung beli tiket PP naik The Peak Tram seharga HK$33 per orang.

Tentu saja, kedua transportasi tersebut memberikan efek berbeda untuk dinikmati. Perjalanan menggunakan bus jauh lebih lama, selain itu kudu siapkan nyali buat merasakan sensasi terombang-ambing di bus dengan jalan yang menanjak dan berkelok-kelok. Hujan deras dan supir yang ngebut, ditambah bayangan bahwa bus bisa saja slip dan tergelincir ke bawah bukit, saya sempat merasa menyesal naik bus pas berangkat ke The Peak. Tapi ya namanya bertualang, masa’ gentar. Iya khan? 😉

Lantas apa istimewanya The Peak? The Peak yang berarti bukit, memiliki ikon wisata berupa The Peak Tower yang berbentuk seperti bulan sabit diatas gedung.

Semenjak The Peak Tram Lower Terminus dibangun pada tahun 1888, orang-orang mulai tinggal di area The Peak, tentu saja hanya orang-orang tertentu sekelas Pejabat Gubernur Inggris-lah yang waktu itu diperbolehkan membangun Villa di area The Peak.

Di area Western District dan The Peak terdapat sekitar 25 bangunan dan situs yang bersejarah yang sebagian besar terkait dengan kisah perjuangan Dr. Sun Yat Sen.

Tapi hanya sedikit orang yang tertarik dengan bangunan-bangunan bersejarah tersebut. Umumnya orang datang ke The Peak karena dua alasan. Pertama, ingin melihat kota Hongkong dari ketinggian. Kedua, menuju The Peak Tower karena disanalah Madame Tussauds berada 😉

Selain museum lilin Madame Tussauds, The Peak Tower berisi puluhan tempat belanja dan rumah makan. Bagi muslim, ada baiknya sedikit pemilih jika ingin makan di The Peak, jarang sekali ada makanan halal di sini, selain itu harganya sangat mahal. Akan tetapi, seperti biasa selalu ada McD dan Burger King, meski saya ga yakin ke-halal-annya, tapi harganya lumayan terjangkau.

Selama di area The Peak, meski tidak hari libur, tapi saya bisa menemukan banyak orang Indonesia yang sedang liburan. Sayangnya, waktu itu hujan turun sepanjang hari, jadinya saya tidak terlalu banyak mengambil gambar outdoor. Tapi meski hujan, ga berkurang kok keindahannya 😉

Happy Traveling!

Advertisement