Yang satu ini bikin penasaran karena ada nama Gebrag-nya 😉 Bakso Gebrag terletak di depan Percetakan Kanisius, tepatnya di jalan Cempaka No. 34 Deresan Gejayan.
Lantas apa yang special dari Bakso Gebrag?

Sebenarnya sih, ga ada yang special banget. Menu utamanya bakso dengan segala macam variannya, yaitu bakso urat, bakso alus, dan bakso tahu. Dinamakan Bakso Gebrag, karena setiap akan menyajikan, si mas waiter selalu menggebrakkan meja. Jadilah sepanjang saya makan disana, setiap mas-nya gebrak meja, saya selalu misuh karena kaget! *ngakak*
Ada dua menu yang saya coba disini. Pertama, Bakso Gebrag Komplit. Isinya; bakso urat, bakso alus, bakso tahu, bakso tomat. Seporsi Bakso Gebrag harganya 12ribu. Kedua, Bakso Gebrag Urat Tahu. Isinya; bakso urat dan bakso tahu. Seporsi harganya 11ribu.

Dari mencoba kedua paket bakso tersebut, saya mengambil kesimpulan; Bakso Urat-nya Bakso Gebrag paling enak! Campuran daging sapi pada bakso uratnya sangat terasa, karena dagingnya ga digiling halus, taste-nya pun jadi sangat “terasa bakso”! Pokoknya recommended banget 😉

Tapi, hati-hati dengan bakso tahu, ada cabe di dalamnya. Siap-siap kena jebakan batman gara-gara nyeplus cabe di dalam bakso tahu. Pokoknya, wajib siap lahir bathin buat misuh. Hihihi!
Yang bikin menarik, ada menu tambahan “burasa” di Bakso Gebrag. Apa itu burasa? Burasa adalah penganan khas Sulawesi. Ini semacam lontong yang dimasak dengan santan. Jadi rasanya gurih banget. Bikin kenyang!

Untuk minuman, kami pesan Es Tape dengan harga 3ribu dan Es Tomat dengan harga 3.500. Berhubung saya doyan banget sama Es Tomat-nya, jadi jangan tanya rasanya, pokoknya enak banget! Tapi lebih enak kalo Es Tomatnya tanpa gula. Huehehe ;-P
Overall, di musim hujan yang semakin cetar membahana ini, sederet warung bakso memang tidak boleh dilewatkan begitu sajah!
Happy Culinary 😉
Tulisan Terbaru:
- Saya Belajar Menulis (Lagi)
- Menghirup Wangi Kopi Maison Daruma Roastery
- Tidak Hanya Sukses, Balkonjazz Festival 2019 Membuka Mata Dunia Keberadaan Balkondes
- Rainforest World Music Festival 2019 Hadir Lagi!
- 360 Dome Theatre, Destinasi Wisata Instagramable sekaligus Edukasi di Jogja
- Hipnotis Madihin dan Baju Berkulit Kayu di Festival Wisata Budaya Pasar Terapung 2018
- Menyusuri Romantisme Venesia dari Timur
- The Kingdom of Balkanopolis di panggung Rainforest World Music Festival 2018
- Gelombang Dahsyat At Adau di Rainforest World Music Festival Kuching 2018
- Semerbak Wangi Rainforest World Music Festival Kuching Sarawak
- Merayakan Musik di Rainforest World Music Festival Kuching Sarawak
konsepnya mirip sama soto dog ya.. yang selalu menggedog meja dengan botol kecap setiap kali selesai menyajikan soto
yap, sama 😉
yg bikin lumayan, bakso nya cukup variatif. misal, ada bakso tomat. rasanya juga enak. sayang, rada mahal buat cemilan. (cemilan kok bakso, hihihihi ;-P)
kapan bisa nyobain ya….
**kok komen pakek BS disable… 😦
huehehe, kalo jalan-jalan ke Kanisius (Jogja), monggo dicoba mbak ;D
bakso gebrag ini apanya soto gebrag di jakarta ya? 😀
kayaknya ga ada hubungannya, hanya mengusung ide yg sama saja ;D
setuju nih enak banget! paling suka bakso tomatnya :3
dan untungnya ga kena ranjau waktu itu, soalnya pas pertama dateng udah curiga, kok baso tahunya dateng telat dan dipisahin, pasti ada apa2.. dan ternyata benar, ada ranjauuu disana!!
>.<
hmmm… pas saya pesan
bakso ranjau nya ga dipisah
jadi tetap terjebak ;-(