Selain jalan raya Penelokan, ada satu lagi tempat yang wajib dikunjungi di Kintamani karena memiliki view yang sangat indah, yaitu Kedisan dan Buahan.

Sebenarnya ada 3 desa yang mengelilingi Danau Batur yang berbentuk bulan sabit itu, yaitu Kedisan, Buahan dan Toya Bungkah. Kedisan adalah nama daerah dimana terdapat dermaga perahu motor yang biasanya digunakan untuk mengantarkan wisatawan ke Trunyan. Buahan adalah desa menuju ke Gunung Abang. Dan Toya Bungkah adalah daerah yang sangat terkenal dengan pemandian air panasnya di kaki Gunung Batur.
Biasanya yang paling dikenal oleh wisatawan adalah Kedisan. Tentu saja, karena sebagian besar tujuan wisatawan ke Danau Batur adalah mengunjungi desa Trunyan, maka Kedisan sebagai daerah dermaga cepat dikenal publik.
Kedisan saat ini, selain terkenal dengan dermaganya, juga terkenal dengan wisata kulinernya. Jadi Kedisan adalah alternatif wisata kuliner selain Penelokan.
Beberapa tahun terakhir, memang di daerah Kedisan dan Buahan tumbuh banyak hotel dan resort di tepi Danau Batur yang menenangkan ini. Kebanyakan wisatawan asing yang menginap di daerah ini. Tentu saja, kedua daerah ini terpacu pertumbuhan pariwisatanya karena sebelumnya telah melihat Toya Bungkah yang hampir tiap hari dipenuhi wisatawan.
Seiring pertumbuhan Hotel, maka tumbuh juga industri Resto di kedua tempat ini. Daerah Kedisan sendiri sangat terkenal dengan wisata kuliner terapung di tepi Danau Batur-nya. Kebanyakan wisata kuliner terapung di Kedisan menu utama restonya adalah ikan air tawar yang diambil langsung dari keramba-keramba ikan yang berada di pinggir danau.

Wisata kuliner terapung di tepi Danau Batur ini sangat menarik, mengingatkan saya pada wisata kuliner terapung di Waduk Kedungombo. Dan inilah daya tarik utama dari tempat ini, jika Penelokan menawarkan view mountain Batur yan anggun sekaligus perkasa. Kedisan menawarkan ke-eksotisan tipe lain; Danau Batur yang tenang, adem, nyaman, namun menghanyutkan.
Kekurangan dari tempat ini, karena pada umumnya cuma bule yang hobby kuliner di tempat ini, makanan disini mahal-mahal!
Selain tepi Danau Batur, ada juga view yang menarik di Kedisan. Karena kontur tanahnya yang berbukit-bukit, maka menciptakan banyak spot mountain view yang apik buat menikmati keindahan Gunung Batur dan Danau Batur.
Di jalan pulang dari Kedisan menuju Kota Denpasar, di persimpangan tiga, terdapat beberapa spot mountain view ini. Saya sendiri kurang tau nama lokasinya. Saya perkirakan, bukit tersebut masih masuk desa Kedisan, tapi bisa juga masuk wilayah desa Buahan, untuk sementara waktu saya anggap masuk ke desa Kedisan saja -untuk mempermudah cerita-. Mudah-mudahan setelah tulisan ini diposting, ada yang berminat komplain 😉
Kalo bisa saya gambarkan, tempat-tempat ini lebih mirip kayak Bukit Bintang di Pathuk DIY atau Bukit Malimbu di Lombok.
Bedanya, kalo Bukit Bintang Pathuk, pemandangannya adalah gemerlapnya kota Jogja dimalam hari. Trus kalo Bukit Malimbu Lombok, pemandangan utama adalah pantai Senggigi yang indah. Maka view dari bukit di Kedisan ini adalah Gunung Batur dan Danau Batur yang menakjubkan.
Meski harus saya akui, saya lebih suka mountain view dari arah Penelokan, tapi view dari Kedisan ini mantaph juga kok. Tempat ini juga jauh lebih ramai daripada Penelokan, di sepanjang jalan banyak mobil, bus pariwisata, dan motor yang diparkir. Tidak ada biaya retribusi disini.
Kebetulan pas saya datang ke tempat ini, wisatawan dalam negri sangat banyak, terutama anak-anak studi tour. Keliatan banget ya, kalo orang Indonesia suka yang serba gratissss! 😉
Selain bisa berfoto sampai puas, di tempat ini juga banyak penjual souvenir Garuda Wisnu, aksesoris, makanan, dan yang tak lupa adalah tatoo Bali. Tempat yang sangat menarik buat dikunjungi khan?
Selamat Jalan-Jalan!
Tulisan Terbaru:
- Saya Belajar Menulis (Lagi)
- Menghirup Wangi Kopi Maison Daruma Roastery
- Tidak Hanya Sukses, Balkonjazz Festival 2019 Membuka Mata Dunia Keberadaan Balkondes
- Rainforest World Music Festival 2019 Hadir Lagi!
- 360 Dome Theatre, Destinasi Wisata Instagramable sekaligus Edukasi di Jogja
- Hipnotis Madihin dan Baju Berkulit Kayu di Festival Wisata Budaya Pasar Terapung 2018
- Menyusuri Romantisme Venesia dari Timur
- The Kingdom of Balkanopolis di panggung Rainforest World Music Festival 2018
- Gelombang Dahsyat At Adau di Rainforest World Music Festival Kuching 2018
- Semerbak Wangi Rainforest World Music Festival Kuching Sarawak
- Merayakan Musik di Rainforest World Music Festival Kuching Sarawak
jika Mbak Pipit teringat Waduk Kedungombo, maka teringat Waduk Sermo.
Tapi, ini pemandangannya indah banget, Mbak, hmmm….
saya malah belom pernah ke waduk sermo, mudah2an segera bisa kesana
–ralat: maka teringat Waduk Sermo | maka saya, maksudnya