
Mengunjungi Bali, ga lengkap kalo ga jalan-jalan ke pantai. Bali itu selain identik dengan pulau seribu pura, Bali terkenal dengan pantai yang indah. Keindahan pantai inilah daya magnet bagi wisatawan asing.
Saya sendiri ga begitu antusias dengan pantai-pantai di Bali. Bukan karena tidak menarik, tapi pada umumnya pantai di Bali yang telah populer, biasanya kotor dan ramai. Kebersihan pantai, buat saya selalu jadi pilihan utama kalo pas mblusukkan ke pantai. Selain itu, saya ga begitu suka datang ke tempat yang sangat ramai.
Meskipun begitu, pantai merupakan salah satu tempat wisata yang murah meriah buat dikunjungi. Jadi ga ada salahnya menghabiskan hari di pantai. Biar tambah item, yang penting khan happy π
Tidak terlalu sulit menuju Sanur. Kalo sudah sampai Kota Denpasar, rasanya disemua jalan selalu ada plang atau petunjuk jalan menuju Sanur. Sangat mudah!
Karena letak pantai Sanur yang disebelah timur Kota Denpasar, Sanur merupakan lokasi untuk berburu Sunrise, makanya oleh pelancong Bule, Sanur juga dikenal sebagai Sunrise Beach.
Sayangnya, saya ga pernah βsengajaβ datang untuk melihat sunrise di Sanur. Selain karena hotel tempat saya menginap selalu di Kuta, saya itu termasuk golongan bangsawan (BANGSane tAngi Awan) π Kalo dari daerah Kuta trus subuh-subuh ke pantai Sanur, rasane kok aras-arasan banget #pemalas
Jadi, ya begitulah. Dari tahun ke tahun, tetap sama saja, ga ada perubahan. Saya tetep ajah datang ke tempat ini di siang hari. Tau kan Bali di siang hari itu kayak apa? Panasss banget! Pokoknya serasa tanning alami disana.
Di Pantai Sanur yang berombak tenang itu biasanya banyak pengunjung yang mandi-mandi. Ada juga beberapa sudut yang dipakai buat snorkeling dan menyelam. Tapi kalo saya biasanya paling poll ya cuman duduk-duduk sambil makan jagung bakar π
Tak lupa memandangi bule-bule yang asyik naek sepeda. Pemandangan umumlah, kegiatan buat menghabiskan hari daripada bengong melompong di hotel.
Kapan-kapan, saya berharap ada yang mau bangun subuh, trus ngajak saya liat sunrise disini. Ditambah secangkir kopi-lah. Rasanya kok kayak surga dunia pindah ke Pantai Sanur ya. Huaha. Anda berminat?
Tulisan Terbaru:
- Saya Belajar Menulis (Lagi)
- Menghirup Wangi Kopi Maison Daruma Roastery
- Tidak Hanya Sukses, Balkonjazz Festival 2019 Membuka Mata Dunia Keberadaan Balkondes
- Rainforest World Music Festival 2019 Hadir Lagi!
- 360 Dome Theatre, Destinasi Wisata Instagramable sekaligus Edukasi di Jogja
- Hipnotis Madihin dan Baju Berkulit Kayu di Festival Wisata Budaya Pasar Terapung 2018
- Menyusuri Romantisme Venesia dari Timur
- The Kingdom of Balkanopolis di panggung Rainforest World Music Festival 2018
- Gelombang Dahsyat At Adau di Rainforest World Music Festival Kuching 2018
- Semerbak Wangi Rainforest World Music Festival Kuching Sarawak
- Merayakan Musik di Rainforest World Music Festival Kuching Sarawak