Kalo pas lagi liburan di Jogja, mau jalan-jalan ke candi tapi bosen main ke Candi Prambanan, Candi Boko ataupun Candi Borobudur? lagi pengen jalan-jalan yang deket-deket ajah dan dipinggir jalan raya? kalo gitu nyoook ikut saya dan chandra ke Candi Kalasan π

Candi Kalasan terletak sekitar 2 km di sebelah barat Candi Prambanan, itu artinya 2 km dari arah Jogja ke Prambanan. Lokasinya gampang dicari, tapi biasanya orang ga ngeh kalo ada candi di situ.
Sebagaimana kebanyakan candi-candi di Indonesia, ketika ditemukan candi ini dalam kondisi rusak. Perihal ini bisa langsung dibaca dalam buku The History of Java-nya Raffles. Pemugaran pertama dilakukan oleh ahli purbakala asal Belanda bernama Van Romondt, pada tahun 1927 sampai dengan 1929.

Candi Kalasan ini berdenah bujur sangkar dengan ukuran 45 m x 45 m dan tinggi 34 m, kemuncaknya berupa stupa. Dinding luar candi dilapisi lepa yang disebut bajralepa. Pada keempat sisi tubuh candi terdapat penampil yang menjorok ke luar sebagai pintu masuk candi, tetapi pintu masuk utama terletak di sebelah timur.


Menurut cerita dari orang-orang BP3 Yogyakarta –para arkeolog– dahulu kala, di dalam bilik candi terdapat singgasana berbentuk singa yang berdiri diatas punggung gajah. Di atas singgasana ini dulunya ditempatkan arca Dewi Tara dari perunggu. Hanya saja jika kita datang ke Candi Kalasan saat ini, patung dewi Tara ini tidak dapat kita temukan. Sudah diamankan dalam Museum Nasional. Jika benar-benar ingin melihat dokumentasinya datang saja ke BP3 Yogyakarta yang terletak di daerah Bogem, sebelum Candi Prambanan.


Pada sisi luar tubuh candi terdapat relung-relung yang berhiaskan relief arca Boddhisatwa dalam posisi berdiri dan memegang bunga teratai. Pada ambang pintu masuk sebelah utara dan selatan terdapat hiasan kala, dihias dengan relief pohon dan lukisan alam beserta makhluk kahyangan yang memainkan alat musik.




Atap candi berbentuk persegi delapan terdiri atas tiga tingkat. Tingkat pertama dihias dengan arca Boddhisatwa yang duduk di atas padmasana yang sekarang tinggal tiga buah. Atap tingkat dua dihias dengan arca Dhyani Buddha yang diapit Boddhisatwa. Pada atap tingkat tiga terdapat delapan relung untuk Dhyani Buddha, sekarang arca tersebut tinggal satu buah.
Dari sini bisa kita bayangkan, beribu-ribu tahun yang lalu daerah Kalasan-Prambanan ini merupakan salah satu tempat penyebaran Budha sekaligus Hindu. Pada masa Mataram Kuno, tepatnya pada saat Rakai Pikatan (Wangsa Sanjaya) menikahi Pramodhawardhani (Wangsa Syailendra) pemerintah yang berkuasa dimasa itu berusaha meng-akur-kan perbedaan agama. Hal ini dilatarbelakangi adanya pemikiran bahwa hanya dalam kondisi politik stabil-lah sebuah pemerintahan kuat dapat dibangun. Jadi kenapa kita tidak belajar dari masa lalu?
Menurut informasi yang saya dapatkan dari Bp3 Yogyakarta, pendirian Candi Kalasan dihubungkan dengan isi Prasasti Kalasan yang berangka tahun 700 Saka atau 778 M. Pada prasasti tersebut disebutkan adanya pendirian bangunan suci untuk Dewi Tara (Tarabhawana) dan sebuah biara atau wihara untuk pendeta oleh Maharaja Tejahpurana Panangkara. Biara tersebut kemungkinan adalah Candi Sari, sehingga untuk keperluan tersebut Desa Kalasan dihadiahkan kepada semua pengikutnya (Sangha).

Itu artinya setelah trip Candi Kalasan ini, kita harus melanjutkan trip ke Candi Sari untuk menggenapi pelajaran sejarah kita π
Tulisan Terbaru:
- Saya Belajar Menulis (Lagi)
- Menghirup Wangi Kopi Maison Daruma Roastery
- Tidak Hanya Sukses, Balkonjazz Festival 2019 Membuka Mata Dunia Keberadaan Balkondes
- Rainforest World Music Festival 2019 Hadir Lagi!
- 360 Dome Theatre, Destinasi Wisata Instagramable sekaligus Edukasi di Jogja
- Hipnotis Madihin dan Baju Berkulit Kayu di Festival Wisata Budaya Pasar Terapung 2018
- Menyusuri Romantisme Venesia dari Timur
- The Kingdom of Balkanopolis di panggung Rainforest World Music Festival 2018
- Gelombang Dahsyat At Adau di Rainforest World Music Festival Kuching 2018
- Semerbak Wangi Rainforest World Music Festival Kuching Sarawak
- Merayakan Musik di Rainforest World Music Festival Kuching Sarawak
Menun ggu lanjutannya…
Termasuk reportase Gantiwarno-nya… π
OOT dikit:
Iku critane mbukak lapak anyar khusus nggo nulis touring paa…? #sambangalam