[Tour] Kawah Domas


Kata om wiki para ahli geologi percaya konon kawasan dataran tinggi Bandung, dulunya merupakan kawah raksasa sisa dari letusan gunung api purba Gunung Sunda. Dan Gunung Tangkuban Perahu merupakan sisa Gunung Sunda purba yang masih aktif.

Fenomena ini mirip dengan tumbuhnya Gunung Anak Krakatau diatas sisa letusan Gunung Krakatau di Selat Sunda. Di antara tanda gunung berapi ini adalah munculnya gas belerang dan sumber-sumber air panas di kaki gunung nya di antaranya adalah di kasawan Ciater, Subang.

Itu juga yang menyebabkan di Taman Wisata Alam Gunung Tangkuban Perahu tidak hanya memiliki satu kawah, tapi beberapa. Selain Kawah Ratu, kawah selanjutnya yang kami kunjungi adalah Kawah Domas.

Kawah Domas terletak lebih bawah daripada Kawah Ratu. Jadi jika kalian datang lewat jalan baru, kalian malah terlebih dahulu akan menemukan plang wisata Kawah Domas baru setelah itu Kawah Ratu.

Dipinggir jalan menuju Kawah Ratu, disalah satu tanjakan, dikanan jalan, ada pintu gerbang menuju Kawah Domas. Sayangnya disini kurang fasilitas parkir, sehingga banyak pengunjung yang kudu parkir di pinggir jalan. Setelah membayar biaya retribusi, kami pun mblusukkan menuju Kawah Domas.

menuju Kawah Domas
menuju Kawah Domas
pintu masuk ke Kawah Domas
pintu masuk ke Kawah Domas
hewan-hewan di sekitar Kawah Domas
hewan-hewan di sekitar Kawah Domas

Awalnya saya pikir, kondisi Kawah Domas ga beda jauh dengan Kawah Ratu, ga terlalu sulit dicapai. Setelah diajak mblusukkan ke dalam. Baru ngeh kalo ternyata dari pintu gerbang pertama tempat kami mem-parkir-kan kendaraan, menuju Kawah Domas, kami kudu mblusukkan hampir 1 km. Beuuuh!

tangga dari kayu untuk menuju Kawah Domas
tangga dari kayu untuk menuju Kawah Domas

Meski pemandangan hijau terhampar, dan beberapa kali kami melihat monyet-monyet yang hidup bebas liar, tapi kan kaki saya teuteup capeeekkk banget! ;-(

Agak ga nyangka juga sich, ternyata di ujung jalan, kami kudu menaiki tangga kayu yang tinggi. Tangga ini menuju ke kawasan wisata Kawah Domas 😉

kawasan wisata Kawah Domas
kawasan wisata Kawah Domas
kawasan wisata Kawah Domas
kawasan wisata Kawah Domas
kawasan wisata Kawah Domas
kawasan wisata Kawah Domas

Kalo di Kawah Ratu kita cuma bisa nge-liat kawah dari kejauhan, nah kalo di Kawah Domas kita bisa ngeliat secara langsung dalam jarak yang sangat dekat 😉

Kawah Domas
Kawah Domas
di Kawah Domas, banyak orang menjajal merebus telur
di Kawah Domas, banyak orang menjajal merebus telur dipanasnya air

Umumnya, pendatang datang untuk melihat dan membuktikan sendiri, kalo panasnya air bisa buat merebus telur, dan langsung memakannya 😉

Saya dan teman-teman awalnya cukup heran melihat orang-orang yang merendam kakinya di beberapa kolam panas. Awalnya kami ogah mencobanya, melihat panasnya air yang kiranya dapat melepuhkan kaki.

merendam kaki di kolam air panas di Kawah Domas
merendam kaki di kolam air panas di Kawah Domas

Tapi setelah dipaksa mencoba oleh salah satu pengunjung, ehhh ternyata merebus “kaki” di beberapa kolam di kawasan Kawah Domas itu rasanya maknyooozzz lho! Uenak tenan! pegel-pegel kaki setelah berjalan hampir 1 km, pegelnya langsung wes ewes ewes, bablas! 😉

merendam kaki di kolam air panas di Kawah Domas
merendam kaki di kolam air panas di Kawah Domas
merendam kaki di kolam air panas di Kawah Domas
merendam kaki di kolam air panas di Kawah Domas

Setelah merebus telur, lalu merebus kaki, kegiatan yang paling banyak dilakukan adalah pacaran 😉 Kami bertemu dengan beberapa pasangan yang se-kolam dengan kami. Kebetulan setelah ngobrol ngalor ngidul, kami jadi tau kalo mereka datang dari luar Jawa Barat.

kawasan wisata di Kawah Ratu
kawasan wisata di Kawah Ratu

Cerita punya cerita, pas kami lagi asyik ngopi di salah satu warung, mendapat cerita rakyat tentang Pohon Manarasa. Ini adalah pohon yang konon daun-daunnya dimakan oleh Dayang Sumbi sehingga awet muda, wah kok malah kayak bibi Lung si kekasih Yoko yaks 😉

1 2 3 pose!
1 2 3 pose!

Sore itu, sebenarnya kami ingin berlama-lama di kawasan wisata Kawah Domas hingga sore, tapi tiba-tiba hujan menghalangi niat kami. Maka kami pun buru-buru berusaha segera kembali ke kendaraan masing-masing.

Tapi ini tidak mudah, saya kudu berjalan sekitar 1 km lagi untuk kembali ke gerbang depan. Untungnya saya bertemu dengan beberapa warga lokal yang bersedia jadi tukang ojek hingga ke parkiran. Yeay, meluncuuurrr! Saya pilih ngojek ketimbang kudu jalan kaki 1 km lagi, ga kuwaaattt!

Setelah dari Kawah Domas, perjalanan pun kami lanjutkan untuk segera pulang kembali ke Jogja. Selamat Jalan-Jalan! 😉

*ini adalah dokumentasi acara Touring Team Sambang Alam ke Tangkuban Perahu pada tanggal 22-23 April 2011 yang lalu. Maaf, baru bisa di upload ke blog 😉

–The End–

Tulisan Terbaru: