Brain Juice


Baru-baru ini, saya dijadikan sebagai objek penelitian oleh teman saya. Otak saya (yang memang tidak pernah terlalu pintar) diteliti dengan metode WAIS dan APM. Kalo anda tidak mengerti metode apa itu, saya jawab: “sama!”. Saya pun tidak tahu apa maksudnya.

Hari itu, saya pergi ke psikologi UGM. Dan “kebagian” seorang lelaki yang menginterogasiku dengan banyak pertanyaan. Dimulai dari permainan kata, angka, gambar, hitungan, logika, balok, dan puzzle.

Session pertama menyenangkan, tapi lama-lama menjenuhkan. Pertama, karena prosesnya berlangsung cukup lama (dari siang sampe menjelang maghrib). Kedua, karena dari pagi saya belum makan. Jadi, menurut saya, bertahan dengan kondisi seperti itu (lelah dan lapar) tapi diharuskan konsentrasi adalah usaha yang sangat sangat sangat butuh perjuangan.

Seperti manusia modern pada umumnya. Buat saya yang terpenting adalah hasil. Jadi beginilah hasilnya: untuk APM hasilnya “above average”. Sedangkan untuk WAIS hasilnya “bright normal”.

Apa artinya? Kira-kira begini. Dalam hal visual, saya punya kemampuan rata-rata. karena “mung” rata-rata. ya pengertian sedikitlah. Jangan menyuruh saya menggambar sesuatu yang saya tidak tahu. Bahkan untuk membayangkan saja, saya kesulitan. Saya pikir, ini seperti saya disuruh pergi ke penjahit dan kemudian disuruh merancang baju dengan tema kreatif. Ahhh…kok jadi pekerjaan yang rumit bagi saya ya?

Tapi sebaliknya, saya punya kemampuan lebih di bidang verbal. Terutama di kata-kata dan ingatan. Mungkin itu sebabnya saya begitu hafal (dan senang) sejarah dan dongeng.

Dan bukankah memang seperti itu. Entah kenapa, setelah nonton film atau membaca buku. Saya selalu bisa bercerita dengan sama persis, apa yang telah saya lihat dan apa yang telah saya dengar. Bahkan mengingat dialog-dialog terbaik pada setiap scene, seperti mengingat sebuah puisi terbaik.

Lalu, apa bagian terburuknya? Bagian terburuknya adalah otak saya memiliki kemampuan menyimpan ingatan di atas rata-rata di banding manusia normal pada umumnya, terutama di ingatan yang menyenangkan dan menyakitkan. Itu mungkin sebabnya jika ada orang yang mencacimaki saya. Saya bisa mengingat kata-katanya dengan baik plus ekspresi wajahnya.

Hmmm… jika sudah begini, rasanya kok menjadi amnesia itu malah terasa lebih menyenangkan ya buat saya???

Jogja, 19 Desember 2010

Tulisan Terbaru:

Advertisement

4 thoughts on “Brain Juice

  1. kamu memang beda kok. 😀 kalo kamu amnesia saya yakin blog ini tak akan pernah terupdate.username dan password pastinya lupa.wkwkwkwk..

monggo silahkan nyinyir disini ;-)

Please log in using one of these methods to post your comment:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.