[Trip] Sky Lift dan Keong Mas TMII Jakarta


Taman Mini Indonesia Indah
Taman Mini Indonesia Indah

Sudah berapa kali kalian jalan-jalan ke Taman Mini? Saya berkali-kali 😉 Maklumlah, saya itu orang kampung. Kalo pas lagi di Jakarta dan ga berminat ke Mall. Taman Mini merupakan pilihan terbaik buat melarikan diri. Maklumlah, ini tempat rekreasi yang termasuk murah meriah di Jakarta, dan boleh jalan secapeknya 😉

Seingat saya, pertama kali ke Taman Mini, waktu itu saya masih SD, rasanya excited banget jauh-jauh dari Lampung trus jalan-jalan ke Taman Mini. Huahaha #ndeso. Ga nyangka, waktu saya SMP dan SMA, setiap ada acara studi tour, selalu dapat jatah ke Taman Mini. Barangkali karena murah meriah, makanya sama guru, kami selalu diajak ke tempat ini.

Hingga bertahun-tahun kemudian, saya ga pernah lagi ke Taman Mini. Bahkan sampai lupa, bagaimana rasanya mblusukkan di Taman Mini Indonesia Indah.

Baru-baru ini, karena alasan pekerjaan, saya sedang selo banget di Jakarta. Ga tau musti kemana. Iseng-iseng, saya dan teman-teman dolan ke Taman Mini. Awalnya, kami pergi jalan-jalan ke Monas. Lalu naik busway transjakarta menuju Monas. Seumur-umur saya ga pernah naek busway. Ini adalah pengalaman pertama mubeng-mubeng Jakarta naek busway. Percaya ga, dari Monas ke Taman Mini, kami disuruh naek busway sampe ganti 7 kali lhooo. Mestipun bayarnya cuman 3500 per orang. Tapi, sumpeh dech, capeeek! Setelah busway yang ke-7, kami disuruh ganti naek oplet menuju Taman Mini. Temen saya sempet komentar, “mbak pit, nanti balik ke hotel naek taksi ajah ya?”. Huehehe 😉

Taman Mini Indonesia Indah diresmikan tahun 1975 oleh Presiden Soeharto. Sebuah proyek prestisius. Bayangkan saja, Taman Mini ini berdiri di atas tanah seluas 150 hektar di Jakarta Timur. Mengagumkan, karena kita semua bisa membayangkan ada berapa rumah yang digusur demi pembangunan Taman Mini ini.

Ide pembangunan Taman Mini pertama kali dimunculkan oleh Ibu Tien sekitar tahun 1970. Dalam waktu lima tahun, ide bu Tien menjadi sebuah proyek besar. Tapi, Taman Mini bukan satu-satunya proyek prestisius milik Bu tien. Ada juga Taman Mekar Sari, sebuah tempat yang berisi buah-buahan khas Indonesia dan budidayanya.

Ide Taman Mini bisa dibilang bukan pure hasil pemikiran Ibu Tien. Dari info yang saya baca, ide Taman Mini berasal dari Disneyland di Amerika dan Timland di Muangthai. Berhubung saya belum pernah ke Amerika dan Muangthai. Jadi saya tidak bisa menceritakan perbedaannya. Tapi Taman Mini sangat mirip dengan Splendid China di Shenzhen, Cina.

Bedanya, jika Taman Mini bercerita tentang 33 Propinsi di Indonesia, maka Splendid China bercerita tentang tempat menarik yang ada di China. Promo gratis menurutku. Membuat wisatawan tertarik datang langsung berkunjung ke lokasi yang sebenarnya, setelah melihat miniaturnya.

Saya sendiri, setelah berkali-kali datang ke Taman Mini, tidak lagi excited mengelilingi seluruh propinsi ataupun areal yang ada di Taman Mini. Hal yang paling sering saya lakukan adalah naek kereta gantung di Taman Mini. Namanya Sky Lift Indonesia. Seingat saya, harga tiket di hari libur sekitar 25ribu. Tapi, saya datang pas Sepekan HUT Taman Mini. Jadi, kami dapat diskon 50% untuk semua wahana. Bahagianyaaa 😉

Taman Mini Indonesia Indah
Sky Lift Taman Mini Indonesia Indah

Kereta Gantungnya masih sama seperti ingatan saya pas kecil dulu, bedanya yang sekarang lebih mengerikan. Wahana kereta gantungnya makin tua dan berkarat. Beberapa kali, ada bunyi “kretek-kretek” dari besinya. Hohoho. Menakutkan ya ;-(

Saran bagi pihak pengelola Sky Lift, ada baiknya ada peremajaan kereta gantungnya. Nanti kalo menakutkan gitu, lama-lama wisatawan ga ada yang naek lho. Saya sendiri merasa ga safety dalam kereta gantung.

Taman Mini Indonesia Indah
Sky Lift Taman Mini Indonesia Indah

Selain naek kereta gantung, waktu itu kami sempat menonton Lomba Rias Pengantin di salah satu gedung. Agak lama juga lihatnya. Lombanya menarik, sehingga menyedot banyak perhatian penonton.

Wahana yang saya idam-idamkan sejak kecil adalah Keong Mas. Percaya ga? Berkali-kali ke Taman Mini tapi sekalipun saya belum pernah masuk ke Keong Mas. Nah, kemaren begitu lihat Keong Mas “sepi” diantara wahana yang lain. Saya langsung memaksa masuk kesana! Keong Mas di Taman Mini adalah tempat pemutaran film dengan teknologi Imax. Dan meski berbentuk Keong dan bercat emas, Keong Mas Imax ini ga ada kaitannya dengan keong mas yang ada dalam cerita rakyat 😉

Taman Mini Indonesia Indah
Theater Keong Mas Taman Mini Indonesia Indah

Keong Mas dibuka untuk umum sejak 1984, dan dikhususkan untuk memutar film-film edukasi. Kebetulan waktu itu saya nonton “Born To be Wild”. Tiketnya 30ribu per orang, berhubung Taman Mini lagi ultah, kami dapat diskon 50% *senyum bahagia* Filmnya bercerita tentang upaya penyelamatan terhadap Orangutan di Borneo dan Gajah di Afrika. Saya sampe terharu gara-gara liat film ini. Pas balik ke Jogja, sempet beberapa kali nyari DVDnya, tapi belom dapet.

Eh pas ke Space Museum di Hongkong, malah dapet jatah nonton film ini lagi. Anehnya, pas balik ke Jogja lagi, saya malah dapet novel “Partikel”nya Dewi Lestari lengkap dengan tandatangan si penulis-nya. Setelah saya baca, novel Partikel ternyata juga bercerita tentang Orangutan di Borneo, dalam kisah bersetting sama tapi dengan tokoh yang berbeda. Hmmm saya kok jadi ngerasa berjodoh dengan orangutan ya?

Taman Mini Indonesia Indah
Keong Mas Taman Mini Indonesia Indah

Kapan-kapan, kalo pas ke Jakarta, saya mau jalan-jalan keliling Taman Mini Indonesia Indah (lagi) ahhh. Itung-itung mengenang masa lalu. Hihihi 😉 Ada yang mau ikut saya?

Tulisan Terbaru:

6 thoughts on “[Trip] Sky Lift dan Keong Mas TMII Jakarta

  1. Belum pernah sekali pun ke Taman Mini. 😐
    Sepertinya menyenangkan masuk dan berkeliling di sini ya Mbak. Wuah. Kapan yak.

Leave a reply to Teguh Puja Cancel reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.