Beberapa kali saya makan siang di tempat ini. Soto Sulung Rumah Makan Kali Anyar Jalan Perintis Kemerdekaan Yogyakarta. Sebenarnya rumah makan ini juga menjual menu rawon, tapi menu soto jauh lebih di minati karena memang lebih terkenal.
Kata juragan, rumah makan ini lebih tua dari umur saya. Hohoho. Juragan bercerita kalo sedari dia abegeh, warung soto sulung ini telah ada. Warung soto ini memiliki banyak kenangan dengan masa kecil warga Jogja. Saya ga tau pasti kapan berdirinya, hanya saja jika diperhatikan memang warung soto ini selalu di penuhi oleh bapak-bapak yang terlihat “aseli” Jogja. Misalnya saja, yang makan di sini beberapa adalah pejabat provinsi maupun kota Jogja atau keluarga-keluarga asli Jogja yang memang datang khusus sekeluarga cuman buat makan di sini. Mereka datang ke tempat ini, bukan karena warung soto ini menambah prestise karena banyak pejabat yang datang, akan tetapi lebih karena ikatan batin, sebuah kebiasaan sedari kecil untuk makan soto di sini. Semacam kayak rendevouz. Pokoknya, terlihat Jogja banget dilihat dari tampang para pengunjungnya π
Kawasan Kotagede sendiri memang merupakan kawasan kota tua di Yogyakarta. Di tambah beberapa kantor pemerintahan memang berada di sini. Jadi rasanya tidak salah jika warung soto ini pun berusia tua, dan terkenal di kalangan orang tua π Huehehe.



Harga seporsi soto dagingnya 9ribu. Uniknya nasi di sini adalah nasi angkringan, yaitu nasi yang dibungkus dengan daun pisang berukuran kecil. Nasi ini dijual 500 rupiah per bungkus. Menurut saya, ini yang menjadikan warung soto ini berbeda. Makan soto plus nasi angkringan, saya belum menemukan tempat kayak gini di lain tempat di Jogja.

Seperti pada umumnya warung soto di Jogja, ada cemilan rambak di sini. Selain itu, kita bisa menikmati es sarparella, coca cola ala wong Indonesia π

Di temboknya tertulis Jogja-Madura. Mungkin penjualnya adalah orang Madura yang menetap di Jogja. Saya tidak tau pasti. Tapi memang pada umumnya, selain berjualan sate, orang Madura biasanya berjualan soto. Mereka memiliki ramuan tersendiri yang membuat rasa soto mereka berbeda dengan soto yang lain π
Berminat mencoba?
Tulisan Terbaru:
- Saya Belajar Menulis (Lagi)
- Menghirup Wangi Kopi Maison Daruma Roastery
- Tidak Hanya Sukses, Balkonjazz Festival 2019 Membuka Mata Dunia Keberadaan Balkondes
- Rainforest World Music Festival 2019 Hadir Lagi!
- 360 Dome Theatre, Destinasi Wisata Instagramable sekaligus Edukasi di Jogja
- Hipnotis Madihin dan Baju Berkulit Kayu di Festival Wisata Budaya Pasar Terapung 2018
- Menyusuri Romantisme Venesia dari Timur
- The Kingdom of Balkanopolis di panggung Rainforest World Music Festival 2018
- Gelombang Dahsyat At Adau di Rainforest World Music Festival Kuching 2018
- Semerbak Wangi Rainforest World Music Festival Kuching Sarawak
- Merayakan Musik di Rainforest World Music Festival Kuching Sarawak