Beberapa waktu yang lalu, pas kami jalan-jalan dari Air Terjun Banyunibo di Kecamatan Patuk (bagian utara Gunungkidul) menuju ke Pantai Kesirat di kecamatan Panggang (bagian selatan Gunungkidul), kami menelusuri hutan jati di bagian tengah Kabupaten Gunungkidul, yaitu kecamatan Playen. Pas asyik lagi kebut-kebutan, eeehhh kami ngeliat plang Wisata Alam Air Terjun Sri Gethuk. Karena waktu itu kami udah bertekad bulat menuju Pantai Kesirat, akhirnya kami berjanji akan menjadikan Air Terjun Sri Gethuk sebagai the next destination.
Jadi, pas kemaren cita sms dan tanya “jadi ke Air Terjun Sri Gethuk mbak?”, langsung ajah dech ku jawab “siyaaap, capcuz!”.
Pastinya pergi ke air terjun di musim hujan adalah hal menyenangkan karena ada banyak air yang melimpah ruah untuk bermain π asal ga kepleset dibatu-batu yang curam ajah sich!
Jadi setelah membaca mblusukan, sabtu kemaren saya, cita, rusma, intan, tia, dita janjian ngumpul jam setengah 8 di markas besar. Biasalah namanya juga manusia karet, harusnya ngumpul jam setengah 8 jadi molor jam 10 ;(. Ditambah lagi motornya rusma bensinnya habis jadi kita antri isi bensin dulu di SPBU Terban. Untungnya disitu ada toserba yang lumayan lengkap, jadi sambil nunggu Rusma n Tia isi bensin, kami yang lain belanja makanan dulu, trus isi angin ban motor disitu ;-).
Jalur favorit kami sich always ke Gunungkidul lewat siluk, arahnya terminal baru giwangan-jalan imogiri-kretek-trus siluk. Pas lewat jalan imogiri sempet mampir buat belanja “jeroan” buat Intan yang ga bawa kostum cadangan karena ga tau kalo mau diajak basah-basahan main air. Huaha!
Apesnya baru nyampe SPBU Imogiri, eeehhh ban motor Dita n Intan kempes! Ya owlohhh, untung baru nyampe jalan imogiri, ga kebayang kalo pas di siluk yang jalannya banyak tanjakan jahanam trus kempes padahal ga ada satupun rumah di sepanjang jalan. Huwaaa, bisa nangis darah kami =(
So, perjalanan dilanjut melewati Kecamatan Panggang, lalu Kecamatan Saptosari, lalu Kecamatan Paliyan. Nah, kalo kalian lewat Kecamatan Paliyan, jangan lupa mampir di Kawasan Suaka Marga Satwa Paliyan.
Kalian bisa ambil photo-photo alam yang keren dengan efek dramastis kalo kalian datang ke kawasan ini pas musim hujan (karena nampak ijo royo-royo) atau pas musim kemarau banget (karena kering banget sampe mlethek-mlethek tanahnya). Kalo beruntung, malah kalian bisa melihat hewan-hewan yang dilindungi dikawasan ini kayak kera ekor panjang (Macaca fascicularis) dan sekitar 40 macam jenis burung langka.
Setelah melewati Kawasan Margasatwa, kalian akan melewati kawasan wisata Makam Ki Ageng Pamanahan. Ngerasa pernah denger namanya? harusnya sich iya, Ki Ageng Pamanahan itu bapaknya Sutawijaya atau yang biasa dikenal Panembahan Senopati Ing Alogo, pendiri kerajaan Mataram Islam. Jadi sekarang dah tau kan? kalo leluhur orang Mataram Islam itu sesungguhnya berasal dari Gunungkidul ;).
Nah setelah melewati semua kawasan itu. Pas deket perbatasan antara Paliyan-Playen, kalian akan menemukan plang Wisata Alam Air Terjun Sri Gethuk! Kalo dari plang yang dibaca sich jaraknya tinggal 7 km lagi menuju air terjun. Tapi jangan percaya! itu maksudnya 7 km sampe plang selanjutnya =)). huaha!

Pokoknya kalian tinggal ikutin ajah jalannya. Kalo ngerasa bingung ya tanya warga kampung, orang-orang yang tinggal disana baik dan ramah kok. Tentu saja kalian harus tanya dengan sopan.
Jika kalian sudah hampir mencapai lokasi Wisata Alam Air Terjun Sri Gethuk Gunungkidul, jalanan aspal halus berubah menjadi jalanan berbatu yang licin. Baiknya hati-hati apapun kendaraan kalian. Kondisi jalanpun makin parah pada saat hujan.
Wisata Alam Air Terjun Sri Gethuk terletak di desa Bleberan, kecamatan Playen, Kabupaten Gunungkidul. Pas perjalanan menuju kesana, kami membahas kenapa ya kira-kira kok namanya Bleberan? Hhmmm, pake ilmu gothak gathuk nama, kira-kira begini, nama “bleberan” berasal dari kata “mbleber” mungkin untuk menggambarkan kalo di tempat tersebut banyak sumber air yang berlebih. Sesuatu yang sebenarnya ga umum jika ditinjau dari keseluruhan Kabupaten Gunungkidul yang biasanya gersang dan kekeringan. Tapi tentu saja ini ga berlaku di Playen. Dulu jaman saya melakukan PKM di Gunungkidul, memang tempat yang paling berlimpah sumber airnya adalah kecamatan Playen. Hasil buminya saja lebih banyak kacang, yang notabene pasti membutuhkan tanah yang subur gembur dan banyak air untuk menanamnya. Mungkin alasan kesuburan ini juga yang melatarbelakangi Ki Ageng Pemanahan pernah hidup di daerah sana di masa lampau.
Seperti biasa, hal pertama yang dijumpai di dekat tempat wisata ya petugas retribusi. Nah, kalo di Wisata Alam Air Terjun Sri Gethuk Gunungkidul biaya yang dikenakan untuk 2 orang dengan 1 motor, kami ditarik 5 ribu rupiah. Setelah meletakkan motor di parkiran, kami berjalan sekitar 500 meter menuruni tangga menuju lokasi selanjutnya.
Lokasi selanjutnya adalah pinggir sungai. Bagaikan rombongan gadis klenthing, kami menunggu yuyu kangkang dan berharap mereka mau untuk menyebrangkan kami ke lokasi Wisata Alam Air Terjun Sri Gethuk ;).

Tentu saja, karena kami klenthing modern dan bijak, kami tidak perlu membayar dengan ciuman π cukup membayar 5 ribu rupiah saja agar di sebrangkan oleh mas-mas berkostum baywatch!

Kalo diperhatikan lebih lanjut, kapal penyebrangan atau gethek gaya warga Bleberan ini mengingatkan saya pada rumah makan terapung di Kedungombo. Terdiri dari beberapa drum yang dirakit dan diberi papan diatasnya. Khusus yang di Bleberan, karena buat penyebrangan maka ditambahi turbin untuk menggerakkan kapal.

Nah gethek ini akan membantu menyebrangkan kami sampai ke Air Terjun Sri Gethuk.
Si Tia sudah pernah beberapa kali datang ke Air Terjun Sri Gethuk bersama keluarganya. Jadi dia sudah tidak se-antusias kami dalam berfoto-foto. Katanya, dulu pas pertama kali datang, fasilitas wisatanya tidak semudah sekarang. Dulu harus berjalan jauuuhhh sekali melewati persawahan untuk dapat sampai ke Air Terjun Sri Gethuk.
Selain itu, dulu namanya juga bukan Air Terjun Sri Gethuk, tapi Curug Slempret. Huehe. Uniknya, air terjun ini meski dimusim kemarau, debit airnya tetap bisa untuk mengairi sawah disekitarnya dan juga untuk berbagai keperluan rumah tangga bagi warga disekitar Kali Oyo. Secara air terjun ini letaknya di Gunungkidul yang terkenal dengan bahaya kekeringannya dimusim kemarau tiba.
Jeng jengggg, akhirnyaaa sampailah kami di Air Terjun Sri GethukΒ π

Bagi yang takut ketinggian dan tak suka menaiki batu-batu besar yang licin. Tenang ajah, di Air Terjun Sri Gethuk banyak kok mas-mas warga lokal yang mau jadi pasukan baywatch untuk mengawasi para pengunjung yang mandi disungai atau asyik bermain di air terjun. Selain itu, mas-mas nya cukup baik dan dengan sabar, rela saja disuruh mem-photo kami dengan berbagai macam gaya π
Saya sendiri, menanjak ke batu bagian teratas tanpa melepas jaket dan tas punggung, alhasil tas saya jadi basah π¦

Tidak jauh dari Wisata Alam Air Terjun Sri Gethuk terdapat Goa Rancang Kencono. Kami sendiri tidak masuk ke dalam goa. Menurut Tia yang sudah pernah masuk ke dalam goa. Goa Rancang cukup gelap dan kerap digunakan orang untuk menyepi. Jadi kami-pun mengurungkan niat mblusukan ke dalam Goa Rancang, may be next time.
Acara mblusukan kami di Air Terjun Sri Gethuk harus segera diakhiri karena kami mengejar waktu untuk berpetualang di dalam Goa Pindul :). Jadi sampai jumpa di perjalanan selanjutnya!
–Selamat Jalan-Jalan–
Tulisan Terbaru:
- Saya Belajar Menulis (Lagi)
- Menghirup Wangi Kopi Maison Daruma Roastery
- Tidak Hanya Sukses, Balkonjazz Festival 2019 Membuka Mata Dunia Keberadaan Balkondes
- Rainforest World Music Festival 2019 Hadir Lagi!
- 360 Dome Theatre, Destinasi Wisata Instagramable sekaligus Edukasi di Jogja
- Hipnotis Madihin dan Baju Berkulit Kayu di Festival Wisata Budaya Pasar Terapung 2018
- Menyusuri Romantisme Venesia dari Timur
- The Kingdom of Balkanopolis di panggung Rainforest World Music Festival 2018
- Gelombang Dahsyat At Adau di Rainforest World Music Festival Kuching 2018
- Semerbak Wangi Rainforest World Music Festival Kuching Sarawak
- Merayakan Musik di Rainforest World Music Festival Kuching Sarawak
Hemm….
membuat kepingin yang lainnya (terasuk aku) pastinya…
harus kesana dunks π
jos besok lanjut trip ke pantai timang
siyaaappppp huaha π
wah sing iki q juga blm pernah ig,, -_-‘ apik tenan pemandangan air terjune.. -_-‘
kudu kesana membuktikan sendiri! π