sudah seminggu ini, setelah saya pulang ke Jogja. Entah kenapa, di sepanjang jalan yang saya lalui menuju ke kantor. tiba-tiba, banyak penjual jeruk dadakan di sepanjang jalan.
jujur, sebenarnya saya tidak begitu suka jeruk. tapi aroma jeruk yang khas, bercampur wangi tanah sehabis hujan benar-benar menimbulkan sensasi tersendiri di ingatan saya.
kau pasti mengerti kan? bagaimana terkadang sebuah aroma yang kau cium, seakan melemparkanmu kepada sebuah kenangan. sesuatu yang tak dibatasi ruang dan waktu. perasaan memang pengelana waktu yang tak terkalahkan.
seperti aroma jeruk ini, buah kesukaan ayah, tiba-tiba menyiksa saya pada rasa bernama rindu. rindu pada rumah, rindu pada rintik hujan di teras depan, rindu pada lonceng gereja yang berdentang setiap pukul enam, dan rindu padamu…
Jogja, Januari 2011
Tulisan Terbaru:
- Saya Belajar Menulis (Lagi)
- Menghirup Wangi Kopi Maison Daruma Roastery
- Tidak Hanya Sukses, Balkonjazz Festival 2019 Membuka Mata Dunia Keberadaan Balkondes
- Rainforest World Music Festival 2019 Hadir Lagi!
- 360 Dome Theatre, Destinasi Wisata Instagramable sekaligus Edukasi di Jogja
- Hipnotis Madihin dan Baju Berkulit Kayu di Festival Wisata Budaya Pasar Terapung 2018
- Menyusuri Romantisme Venesia dari Timur
- The Kingdom of Balkanopolis di panggung Rainforest World Music Festival 2018
- Gelombang Dahsyat At Adau di Rainforest World Music Festival Kuching 2018
- Semerbak Wangi Rainforest World Music Festival Kuching Sarawak
- Merayakan Musik di Rainforest World Music Festival Kuching Sarawak