Komunitas LovePink
Hari ini kedatangan tamu-tamu dari Komunitas LovePink. Mereka berbagi pengalaman menjadi “warriors dan survivors” kanker payudara.
Apakah hanya wanita yg terserang kanker payudara? Ternyata tidak. Di komunitas ini juga terdapat anggota laki-laki yg menjadi survivor kanker payudara. Meski mayoritas yg terserang kanker payudara adalah wanita, bukan berarti menjadi laki-laki artinya tidak peduli. Kita memiliki potensi yg sama untuk terkena.
Apakah hanya mereka yg punya riwayat kanker di keluarga yg memiliki potensi untuk terserang? Ternyata tidak. Hanya 10% survivor yg keluarganya memang ada riwayat kanker keluarga. Sisanya, tak memiliki riwayat. Artinya, saya dan kamu juga punya potensi terkena kanker.
Tahukah kalian 70% penyebab kanker masih misteri. Beberapa survivor bercerita jika selama ini mereka sangat menjaga kesehatan, tidak punya riwayat kanker di keluarga, rajin medical check up, pada akhirnya mereka tetap terkena kanker.
Menurut hasil penelitian yg tadi jelaskan, kanker payudara tertinggi ternyata di Jateng dan DIY.
Sebagian besar anggota Komunitas LovePink adalah ibu-ibu yang kami kenal secara keseharian dalam pekerjaan. Hari ini kami mendengarkan mereka berbagi kisah-kisah yg telah dilewati. Meski diceritakan dengan penuh tawa, mata saya tetap berkaca-kaca saat mendengarkan.
Komunitas LovePink memberikan pendampingan dan dukungan mental & emosional bagi siapapun yg terkena kanker payudara. Mereka menyebut diri mereka WTS: Wanita Tetek Siji.
Saya melihat ketegaran mereka saat bercerita ttg proses yg telah dilalui: kemo, sinar, hormon. Saya tetap setuju bahwa perasaan senasib selalu membuat ikatan yg jauh lebih dalam dari hubungan jenis apapun.
Komunitas ini mengajak kami, siapapun – tidak hanya wanita, termasuk laki-laki, agar lebih peduli pada kesehatan diri sendiri lewat SADARI (pemeriksaan payudara sendiri).
Karena sungguh, kesehatan itu memang mahal sekali harganya. Kesimpulan ini juga kami dapat setelah tahu berapa saja harga perawatan dan harga obat selama proses penyembuhan kanker payudara.
Maka, bersyukurlah jika Tuhan memberimu kesehatan: sehat badan, sehat jiwa, sehat pikiran.
View on Path