Apa yg khas dari Tanjung Papuma? Selain ekosistem pantainya, juga hewan-hewan yg hidup di dalam hutan Malikan yg luasnya sekitar 50 hektar.
Tanjung Papuma merupakan wilayah konservasi bagi 350-500 ekor budeng Jawa atau Lutung Jawa (Trachypithecus Auratus), ini merupakan jenis lutung asli Indonesia, yang habitatnya perlu dilestarikan.
Lutung Jawa tinggi badannya 55 cm dan panjang ekornya mencapai 80 cm. Itu sebabnya, jenis lutung ini biasa disebut dengan Kera Ekor Panjang atau Kera Pemakan Kepiting.
Habitat Kera Ekor Panjang yg hidup di hutan Mangrove dan hutan pantai membuat kita bisa menemukan kera ini di setiap Taman Nasional. Salah satunya, di Taman Nasional Baluran, yaitu di Pantai Bama.
Makanan utama mereka adalah buah-buahan, ketam, serangga, telur, kadang jika hutan-hutan gundul dan kehabisan makanan, kera-kera inilah yg mengambil makanan di kebun dan dianggap petani sebagai hama.
Kebetulan populasi kera yg saya temui di Papuma, meski banyak tapi tidak mengganggu manusia. Mungkin karena banyak penjaga hutan yg melarang pengunjung untuk memberi makan hewan.
Jika suatu saat Anda mengadakan trip ke Taman Nasional Baluran Banyuwangi, terutama Pantai Bama. Anda akan menemukan populasi kera ekor panjang yg memburu makanan manusia.
Pokoknya coba saja bawa gorengan atau nasi ayam sayur, yakin deh dikejar-kejar sama kera. Bukan hanya satu, tapi puluhan. Dijamin panik lari tunggang langgang 😂
Tapi fenomena spesial Kera Ekor Panjang yg saya temui di Taman Nasional Baluran adalah saat subuh. Saat ratusan populasi kera keluar dari hutan dan memenuhi pantai.
Pada jam-jam tsb, kera-kera tsb menangkap ketam (kepiting) dan memakannya. Kemudian lari ke arah hutan bakau. Jangan salah, kera-kera ini pandai berenang.
Menakjubkan ya?
Melihat populasi kera di Papuma yg “kalem”, lebih mengingatkan saya pada Pusuk Pass di daerah Senggigi Lombok.
Kera-kera yg duduk di pinggir jalan, berharap ada yg melempar kacang atau jagung rebus. Kera yg lebih manusiawi makanannya 😂
Happy Traveling! – at Pantai Tanjung Papuma
View on Path