Aksi Untuk Borobudur


Aksi Untuk Borobudur

pacarkecilku.com

Pradaksina kali ini akan berlangsung di Candi Borobudur pada tanggal 29 Mei 2016.

Kenapa Borobudur?

Borobudur atau yang dalam History of Java ditulis oleh Raffles dgn Bore-Budur adalah Candi Buddha terbesar di dunia. Besar dan Indah. Sungguh, sangat indah.

Beberapa tahun yang lalu, saya menyusuri Angkor Wat di Siem Riep, Cambodia. Angkor Wat yg dibangun 3 abad setelah Borobudur, jauh lebih terkenal di mata dunia daripada Borobudur.

Padahal, jika dipelajari lebih lanjut, meski Angkor Wat dibangun 3 abad setelah Borobudur, tapi gaya pahatan relief dan stupa Buddha nya masih lebih halus relief dan stupa yg ada di Borobudur. Ini membuktikan bahwa nenek moyang kita pada saat itu telah memiliki teknologi dan kemampuan seni yg sangat tinggi.

Tau kah kalian, jika Borobudur adalah Candi yg dibangun diatas bukit setinggi 265 meter diatas permukaan laut?

Bagian atas bukit diratakan, tanah dipadatkan, dan ditutup struktur batu menyerupai cangkang yg membungkus bukit alaminya. Sekitar 55.000 meter kubik batu andesit diangkut dari tambang batu untuk mendirikan Borobudur. Di dinding-dinding batu inilah 2.762 relief dipahatkan dan 504 arca Buddha diletakkan.

Penemuan kembali Candi Borobudur tahun 1814 di mulai saat Raffles berkuasa. Pria Inggris ini memang sangat menyukai sejarah.

Saat ditemukan, Candi Borobudur tertutup semak belukar yg tumbuh di atasnya. Borobudur nampak seperti bukit purba.

Banyak pemugaran telah dilakukan sejak pertama kali Borobudur ditemukan kembali. Permasalahan drainase membuat bukit alami di dalam candi terus turun. Tentu saja, ini berbahaya bagi kestabilan Candi.

Van Erp, seorang sarjana tehnik Belanda, pertama kali melakukan pemugaran di tahun 1907. Pemasangan beton di dalam Candi untuk menjaga kestabilan ternyata berdampak 15 tahun kemudian. Bahaya kristal garam alkali dan kalsium hidroksida menyebar ke seluruh bagian dan merusak batuan candi.

Sejak itu, pemugaran terus dilakukan. Perbaikan terbesar dilakukan oleh UNESCO tahun 1975-1982.

Meski begitu, musuh terbesar dari Candi Borobudur sebenarnya bukanlah alam, tapi manusia.

Tahun 1985, Borobudur pernah di bom oleh kelompok Islam radikal.

Borobudur sebagai destinasi wisata candi paling populer se-Indonesia. Menurut Balai Konservasi, tiap hari dikunjungi sekitar 2.000 orang.

Saat liburan lebaran Idul Fitri, Borobudur dijejali 54.000 pengunjung dalam sehari. Bayangkan, bagaimana Candi ini harus menanggung “beban” yg begitu banyak?

Belum lagi, jika pengunjung yg datang tipe yg pencilakan. Kakehan polah. Kebanyakan gaya. Memanjat ke bagian-bagian yg sudah jelas tertulis “dilarang memanjat”, bahkan beberapa pengunjung memindahkan batu.

Candi Borobudur adalah susunan lego besar yang antar batu dikaitkan oleh batu pengunci, bukan semen. Jika ada satu batu pengunci dipindah, maka ada dinding yg runtuh. Inilah ketakutan para petugas balai konservasi.

Meski banyak petugas yg disebar, jumlah pengunjung yg lebih banyak membuat sulit mengawasi semua sudut.

Kelas Heritage “Aksi Untuk Borobudur” yang akan di laksanakan tanggal 29 Mei 2016 oleh Balai Konservasi Candi Borobudur dan teman-teman dari Komunitas Yogyakarta Night at Museum @malamusem diselenggarakan dalam rangka mengajak generasi muda untuk lebih peduli pada Candi Borobudur.

Pradaksina kali ini, kita akan belajar bersama memahami Candi Borobudur dari sisi sejarah, sosial religi, dan filosofi.

Bahwa pergi ke Candi, kita tidak hanya sekedar sibuk berfoto selfie, ber-haha-hihi, terus pulang. Tidak. Ada nilai-nilai luhur yg akan kita pelajari.

Membaca kembali 2.672 pahatan relief dan merekonstruksikan sudut pandang kita terhadap tempat ibadah umat Buddha ini.

Sama dengan Salam Konservasi: Kunjungi, Lindungi, Lestarikan! yg di dengung-dengungkan, Balai Konservasi akan mengajak kita belajar mencintai kembali Borobudur lewat upaya-upaya penyelamatan yg nyata.

Karena cinta, bukan hanya dikatakan. Cinta adalah tindakan nyata, sesuatu yg dapat dilihat, didengar, dan dirasakan.

Jadi, bergabunglah dengan kami dalam Kelas Heritage. 😄

Selamat Merayakan Hari Waisak, teman. Selamat menyebarkan Dharma di dunia.

#pradaksina
#kelasheritage – with Erwin

View on Path

Advertisement