Merayakan Musik di Rainforest World Music Festival Kuching Sarawak


Yeaaay, Rainforest World Music Festival 2018 hadir lagi!

Rainforest World Music Festival merupakan festival musik internasional tahunan yang masuk sebagai Top 25: The Best Music Festivals in the World  versi majalah Inggris, Songlines.

Tahun lalu, Rainforest World Music Festival 2017, dipenuhi lebih dari 25.000 orang yang berkumpul menyaksikan musik dari seluruh dunia hadir di satu panggung. Kuching telah menjadi tuan rumah bagi Rainforest World Music Festival sejak tahun 1997. Festival musik ini, sekarang telah menjadi salah satu festival musik terbesar di Malaysia.

Tidak seperti festival musik lainnya yang pernah saya tonton. Rainforest World Music Festival sangat unik, karena mengambil lokasi di hutan hujan Gunung Santubong.

Gunung Santubong terletak di semenanjung Santubong, negara bagian Sarawak, Malaysia. Gunung dengan ketinggian 8.102 m di atas permukaan laut ini berada hanya 40 menit dari bandara Kuching. Tidak perlu khawatir, ada banyak taksi ber-argo murah sejak Rainforest World Music Festival bekerjasama dengan aplikasi taksi online, Grab.

Di semenanjung Santubong juga terdapat pantai yang sangat romantis di sore hari, yaitu Damai Beach, pantai berpasir di kaki gunung Santubong. Ada tiga resort di Damai Beach, lapangan golf, butik kedai makanan, minuman, pasar seni, kerajinan tangan, sudut-sudut yang menjual pernak-pernik Rainforest World Music Festival, suvenir dan CD para artis.

Damai Beach merupakan nama pantai di Semenanjung Santubong, pantai ini menjadi satu kesatuan dengan Taman Nasional Gunung Santubong di pinggiran Kuching. Jika kamu memiliki waktu luang, ada banyak kegiatan alam yang bisa dilakukan mulai dari mendaki Gunung Santubong, menonton Irrawaddy Dolphins, buaya atau kunang-kunang. Di kaki Gunung Santubong juga terdapat Desa Budaya Sarawak, museum hidup suku Dayak, penduduk asli Negara Bagian Sarawak.

Yang unik dari Rainforest World Music Festival, penyelenggara selalu menghadirkan musisi tradisional yang berbeda dari belahan dunia setiap tahun. Rainforest World Music Festival, buat saya, bagai sebuah sekolah alam yang mengajarkan kepada kami ribuan “nada” yang ada di benua lain, tanpa kami harus berkeliling dunia. Kami cukup hadir di Rainforest World Music Festival, dan dunia yang datang kepada kami. Amazing!

Rainforest World Music Festival 2018 ini merupakan RWMF ke-20. So, pasti bakal spesial banget. Tahun ini dengan tema “Awakening of The Rainforest” Rainforest World Music Festival bakal menghadirkan banyak musisi dunia mulai dari Grace Nono (Philippines), Oyme (The Republic of Mordovia, Russia), Guo Gan & Aly Keita (China/Cote d’Ivoire), Elisouma (Comoros Islands), Dona Onete (Brazil), Slobodan Trkulja (Serbia), Balkanopolis (Serbia), Bhungar Khan Company (India), Niteworks (Isle of Skye), Raghu Dixit Project (India), Sada Borneo (Sarawak), Kevin Locke (United States of America), Combo Ginebra (Chile), Alberto Marin (Spain), Gaya Gayo (Indonesia), Shanren (China), Djeli Moussa Conde (Guinea), Naedrum (Korea), Cuatro Minimal (Mexico, Korea, Japan), At Adau (Sarawak), SwarAsia Malaysia (Malaysia), Warato’o (Solomon Islands), Yallah Bye (Tunisia), hingga Volosi (Poland).

Rainforest World Music Festival akan berlangsung dari 13 hingga 15 Juli 2018. Saya sendiri sudah tidak sabar untuk menikmati musik dari Solomon dan Comoros Islands. Puluhan musik dari puluhan tempat berbeda akan datang ke Rainforest World Music Festival. Jadi, alasan apalagi yang membuat saya tidak hadir disana tahun ini?

Rainforest World Music Festival bukan festival musik biasa. Rainforest World Music Festival tidak menyajikan lagu populer, Rainforest World Music Festival menyajikan musik dari seluruh dunia tanpa harus disekat bahasa dan budaya.

Rainforest World Music Festival adalah perayaan musik untuk Alam Semesta. Jadi, bergabunglah dengan kami di http://rwmf.net/. Kita menari bersama.

Rainforest World Music Festival
Rainforest World Music Festival
Advertisement