Rainforest World Music Festival 2019 Hadir Lagi!


Tahun lalu, Rainforest World Music Festival 2018, dipenuhi lebih dari 30.000 orang yang berkumpul menyaksikan musik dari seluruh dunia hadir di satu panggung. Rainforest World Music Festival menjadi acara tahunan utama dalam kalender musik Kementerian Pariwisata Sarawak.

Rainforest World Music Festival
Rainforest World Music Festival

Kuching telah menjadi tuan rumah bagi Rainforest World Music Festival sejak tahun 1998 dimulai dari jumlah penonton hanya 300 orang hingga saat ini 30.000 orang. Festival musik ini, sekarang telah menjadi salah satu festival musik terbesar di Malaysia.

Tidak seperti festival musik lainnya yang pernah saya tonton. Rainforest World Music Festival sangat unik, karena mengambil lokasi di dalam hutan hujan Gunung Santubong. Ini adalah acara yang ramah  untuk keluarga dengan akses ikut serta lokakarya, terutama di sore hari.

Selain musik, Rainforest World Music Festival memiliki keunggulan lain yaitu kampanye sadar lingkungan yang dibuktikan dengan penanaman pohon 1000 pohon tiap tahunnya. Perhatiannya terhadap daur ulang sampah dan penggunaan bus antar-jemput untuk mengurangi emisi karbon.

Dengan tagline “Catch The World Beat” Rainforest World Music Festival 2019 menjanjikan penampilan dari 200 artis yang berasal dari 30 wilayah, 30 negara. So, pasti bakal spesial banget.

Sederet musisi dunia mulai dari 1DRUM.ORG (Sarawak, Malaysia), WAI (New Zealand), TRAD.ATTACK! (Estonia), Talisk (Scotland), Tabanka (Cape Verde), Suku Menoa (Sarawak, Malaysia), Suk Binie’ (Sarawak, Malaysia), Staak Bisomu (Sarawak, Malaysia), Spirit Of The Hornbill (Indonesia), Sedaa (Iran/Mongolia), Sangtam Naga (Nagaland, India), San Salvador (France), Rajery (Madagascar), Olga Cerpa Y Mestisay (Canary Islands), Otava Yo (Russia), OKI (Japan), Mehdi Nasouli (Morocco), Mauravann (Mauritius), Macka B (UK/Jamaica), La Chiva Gantiva (Colombia), Kila (Ireland), Kemada (Sarawak, Malaysia), Ha Noi Duo (Vietnam), Duplessy & The Violins Of The World ft. Guo Gan (France, China, Mongolia, Sweden), Druk Folk Musician (Bhutan), Darmas (Malaysia), Ballet Folclorico de Chile Bafochi (Rapa Nui/Chile), At Adau (Sarawak, Malaysia), hingga Ana Alcaide (Spain).

Rainforest World Music Festival
Rainforest World Music Festival

Ada sejumlah alasan kenapa Anda harus memasukkan Rainforest World Music Festival ke dalam daftar festival musik yang harus Anda datangi sebelum mati.

Rainforest World Music Festival merupakan festival musik internasional tahunan yang selama 6 tahun berturut-turut masuk sebagai Top 25: The Best Music Festivals in the World  versi majalah Inggris, Songlines.

Tahun 2019 ini, Rainforest World Music Festival 2018 mendapatkan Five-star Award in the International Tourism Film and Multimedia Category dari Golden City Gate 2019. Bukan itu saja, Rainforest World Music Festival juga mendapatkan penghargaan dari Asia-Pacific Excellence Award in the Film & Video Category 2019.

Sederet penghargaan di tahun 2018, masuk ke posisi 8 (delapan) di dalam “Global Top 10” menurut Transglobal World Music Charts, Gold Award for Special Tourism Event: The Rainforest World Music Festival dari Malaysia Tourism Council Gold Awards 2018, penghargaan Brand Laureate Country Branding Award oleh Asia Pacific Brands Foundation 2012 dan 2013, ASEANTA Excellence Award 2009 dan PATA Gold Awards 2006.

Rainforest World Music Festival akan berlangsung dari 12 hingga 14 Juli 2019. Saya sendiri sudah tidak sabar untuk menikmati musik dari Macka B (UK/Jamaica) dan Suku Menoa (Sarawak, Malaysia). Puluhan musik dari puluhan tempat berbeda akan datang ke Rainforest World Music Festival. Jadi, alasan apalagi yang membuat saya tidak hadir disana tahun ini?

Rainforest World Music Festival 2019 berlokasi di Gunung Santubong terletak di semenanjung Santubong, negara bagian Sarawak, Malaysia. Gunung dengan ketinggian 8.102 m di atas permukaan laut ini berada hanya 40 menit dari bandara Kuching. Tidak perlu khawatir, ada banyak taksi ber-argo murah sejak Rainforest World Music Festival bekerjasama dengan aplikasi taksi online, Grab.

Di semenanjung Santubong juga terdapat pantai yang sangat romantis di sore hari, yaitu Damai Beach, pantai berpasir di kaki gunung Santubong. Ada tiga resort di Damai Beach, lapangan golf, butik kedai makanan, minuman, pasar seni, kerajinan tangan, sudut-sudut yang menjual pernak-pernik Rainforest World Music Festival, suvenir dan CD para artis.

Damai Beach merupakan nama pantai di Semenanjung Santubong, pantai ini menjadi satu kesatuan dengan Taman Nasional Gunung Santubong di pinggiran Kuching. Jika kamu memiliki waktu luang, ada banyak kegiatan alam yang bisa dilakukan mulai dari mendaki Gunung Santubong, menonton Irrawaddy Dolphins, buaya atau kunang-kunang. Di kaki Gunung Santubong juga terdapat Desa Budaya Sarawak, museum hidup suku Dayak, penduduk asli Negara Bagian Sarawak.

Rainforest World Music Festival
Rainforest World Music Festival

Bagian menarik dari Rainforest World Music Festival, penyelenggara selalu menghadirkan musisi tradisional yang berbeda dari belahan dunia setiap tahun. Rainforest World Music Festival adalah sekolah alam yang mengajarkan kepada kita ribuan “nada” yang ada di benua lain, tanpa harus berkeliling dunia.

Kamu cukup hadir di Rainforest World Music Festival 2019 dan dunia yang datang kepada kamu. Jadi, bergabunglah dengan kami di http://rwmf.net/. Kita menari bersama.