Masuk Surga


Percakapan ini terjadi sekitar pukul 03.00 dini hari. Berseting pinggir kali Code, Yogyakarta. Diperankan oleh empat ”mahluk” , dimana semuanya adalah tokoh ”antagonis”.

Sambil menikmati kopi panas dan roti bakar rasa coklat. Dan tentu saja diiringi nyanyian pengamen jalanan. Percakapan pun bergulir.

”gw pingin masuk surga?”, kata mahluk pertama, yang bernama Wawan.

”kalo gitu bertobatlah!”, kata mahluk kedua, yang bernama Didi.

”terlalu berat! Adakah usulan lain, agama melarang semua yang enak-enak dan asik!”, keluh Wawan.

”kalo gitu berbuat dosalah sebanyak-banyaknya, jika dosamu terlalu banyak maka malaikat akan kehabisan buku catatan dan terlalu lelah mencatat semua dosa-dosamu. Jika malaikat sudah terlalu lelah mencatat semua dosamu yang terlalu banyak, sampai mereka kehabisan buku catatan, dosa-dosamu tak akan tercatat. Kamu bisa masuk surga!” usul Tante Ve, yang merupakan mahluk ketiga.

Kita terkekeh mendengar usul Tante Ve yang ”lumayan” gila!!!

”masuk surga tuh gampang banget!” kataku. (Nah yang ini tidak diragukan lagi, pastinya merupakan mahluk keempat!).

”kok?” jawab yang lain bersamaan.

”ya iya, syarat masuk surga cuma satu yaitu MATI. Kalo ga mati, gimana bisa kita masuk surga! Ya kan?”jelasku.

Dengan tatapan nanar dan tak percaya, tiga ”mahluk” yang lain menatap tokoh ”aku”. Jawaban paling ”jenius”, sekaligus ”goblok” yang pernah didengar!!!, batin mereka.

”kalo ga percaya, buktiin aja!” usulku, “tuh dibelakang ada kali Code! Nyemplung aja!”.

”kalo kita masuk neraka, gimana? Toh masuk neraka syaratnya juga cuma satu! Ya mati itu!”, kata wawan.

”kalo itu, ya apesmu!”jawabku,”Tuhan itu Maha Segalanya, termasuk Maha Kasih. Tuhan mengajarkan kita umatnya untuk memaafkan semua orang yang bersalah kepada kita, inget ga doa yang selalu dibaca saban hari, … ”Bapa, Ampunilah kesalahan kami, seperti kami mengampuni yang bersalah kepada kami. Dan jangan masukan kami kedalam percobaan, tapi bebaskanlah kami dari yang jahat. Amien”. ….. Kalo Tuhan ga mau maafin kita, ya kita tuntut aja Tuhan. Katanya Tuhan Maha Kasih, kok sama kita umatnya ga memafkan dosa-dosa kita!”.

”kalo tuntutan mu berhasil, kamu masuk surga! Kalo ga, ya naik banding aja! Kalo perlu sampe mohon PK (Peninjauan Kembali)! Kalo tetep ga berhasil …..yo wes memang guratan nasibmu di dunia dan akhirat emang apes!!! Nikmati aja masa-masa di neraka, sapa tahu Tuhan kasih grasi dan abolisi, trus setelah selesai semua urusan mu di neraka sapa tahu kamu bisa masuk surga! Gampang khan!” jelasku.

”Edan!”, cuma itu kata-kata yang keluar setelah beberapa menit ndomblong mendengar uraianku yang cukup panjang kali lebar kali tinggi sama dengan luas itu.

Tak lama kemudian, adzan subuh pun berkumandang dari masjid yang nyata-nyata memang ada di dekat kami. Kami pun bergegas mengambil wudhu guna menghadap ”Sang Kekasih” membawa pertanyaan yang masih menggelanyuti hati kami, ” Bapa di surga, kami ingin masuk surga. Tapi kami takut mati, bagaimana ini?”.

This entry was posted on Thursday, November 29th, 2007 at 5:49 am.

Tulisan Terbaru: