Bayao Nibalu


Pernahkah Anda membayangkan bagaimana rasanya telur gulung bertemu durian?

Kue telur gulung ini bernama Bayao Nibalu. Kue tradisional dari Bugis. Bayao sendiri artinya telur.

Bayao Nibalu biasanya dikeluarkan pada upacara pernikahan adat. Ada bagian dalam ritual di malam sblm pernikahan yg bernama Appakanre Bunting.

Dalam ritual ini, orangtua mempelai wanita menyuapi anak mereka dgn bbrp kue tradisional yg sarat dgn simbol dan pemaknaan. Kue Bayao Nibalu, Cucur Bayao, Sirikaya, Umba-Umba, Bolu Perca di tata dalam sebuah wadah besar yg disebut Bosara Lompo.

Hampir semua kue yg digunakan berunsur manis. Barangkali manis (gula) dan telur disimbolkan sebagai lambang kesejahteraan/ kemakmuran. Kesejahteraan yg diharapkan dalam perkawinan pengantin baru.

Appakanre Bunting jg merupakan simbol berakhirnya tanggungjawab orangtua mempelai wanita, dan dimulainya tanggungjawab mempelai laki-laki untuk mensejahterakan keluarganya.

Jika Anda penasaran dgn taste Bayao Nibalu, jangan khawatir, Anda tidak perlu menunggu undangan perkawinan adat.

Kue Bayao Nibalu bisa Anda nikmati tiap hari sebagai jajanan di Kota Makassar.

Penasaran bagaimana rasanya? Kue yg saya coba ini dijual di Mama Toko Kue, Jalan Serui no.15 Kota Makassar.

Jika Anda sedang berkunjung ke Kota Makassar, jangan lewatkan untuk mencoba yang satu ini.

Happy Culinary!

View on Path

Advertisement