Hujan, ingatkah kau pada janjimu sore ini?
menjemputku dari kantor, menggandeng tanganku
berjalan di bawah tanjung-tanjung yang basah.
Sesampai dirumah, memasak air hangat
untuk mandiku, memijat kakiku yang lelah,
membuatkan secangkir kopi panas untukku.
Dan bila malam telah datang.
Kau, Hujan, berjanji akan memelukku
sampai aku lelap. seraya berkata,
“Tenanglah, semua akan baik-baik saja!”
mBeran, 19 Mei 2010
mantap… “kalau begitu tak usah ku jadi kekasihmu agar kau masih bisa menulis puisi.” 😀
jika ku bisa
kan ku ganti dikau hujan
kan ku manja apa yang dinanti pada hujan… 😉