Di Indonesia, pandan laut yg habitatnya tumbuh di tepi pantai yg berpasir dan berkarang ini kita mengenalnya hanyalah sebagai tanaman liar.
Masyarakat kita baru memanfaatkannya sebatas menjadi tikar dan tas.
Di Negri lain, beberapa budaya sudah memanfaatkan bunga jantannya sebagai pengharum ruangan.
Dari seludang bunganya diekstrak menjadi minyak wangi bernama Kevda Oil.
Di Maladeva, buah dari Pandan Laut adalah sumber makanan disaat musim kemarau tiba. Dimakan segar, dijadikan sup, diambil sari buahnya, dijadikan kue dan manisan.
Di Bangladesh, akar dan daunnya digunakan sebagai tanaman obat. Lepra, cacar air, sifilis, kudis, panu, kencing manis, hingga liver.
Dalam budaya kuliner kita, hanya masyarakat Ternate yg sudah memanfaatkan salah satu varietas Pandan Laut bernama Rumphius, menggunakan kuncup bunganya menjadi menu sayuran. Mereka menyebutnya sajor truba.
Pandan Laut adalah tanaman yg penyebarannya dari India, Srilanka, Maladeva, hingga Tiongkok Selatan, ke selatan melalui Indocina, Filipina hingga ke Indonesia.
Saigon dan Hanoi adalah salah satu negri yg memanfaatkan sekali semua tanaman dan bunga-bunga yg tumbuh, bahkan yg liar sekalipun, dapat dimasak dan disajikan di meja makan.
Saya penasaran apakah Vietnam (terutama Saigon) memiliki budaya kuliner yg terkait dengan Pandan Laut.
Karena jika iya. Suatu saat jika umur panjang, bolehlah kita mencobanya 😄
Selamat Pagi, Pandan Laut! – at Pantai papuma
View on Path